Oksigen di Bumi akan menipis dan planet tak bisa manusia huni seperti sekarang ini, paling tidak itu terjadi sekitar satu miliar tahun lagi. Masa itu akan kembali menjadi kala sejarah terbentuknya Bumi dengan kadar oksigen yang jauh dengan tingkat rendah.
Kadar Oksigen di Bumi Akan Menipis
Dari adanya pemanasan global yang selalu meningkatkan gas rumah kaca ini, menyebabkan samudera yang ada pada penjuru dunia mengalami pengurangan kadar oksigen atau deoksigenasi.
Berdasarkan penelitian, jumlah kawasan yang ada dalam samudera mempunyai tingkat oksigen yang rendah, bahkan tidak ada sama sekali.
Kemudian, dari hasil penelitian tersebut yang dikerjakan oleh tim gabungan Global Ocean Oxygen Network yang ada dalam naungan United Nations Intergovernmental Oceanographic Commission, tentu begitu mengkhawatirkan.
Hal itu mengingat separuh persediaan oksigen tersebut berasal dari lautan atau samudera. Sehingga, bisa saja ilmuwan katakan jika persediaan oksigen di Bumi akan menipis.
Melansir Newsweek, oksigen menjadi sangat penting dalam kehidupan penghuni samudera. Oksigen yang menghilang mempunyai arti jika manusia wajib bersiap untuk menghadapi kepunahan dari makhluk dalam lautan.
“Kehidupan dari hewan laut tersebut bergantung pada oksigen dalam cara mereka bernafas,” ucap Lisa Evin, tim peneliti ahli biologi kelautan dari Scripps Institution of Oceanography University of California San Diego.
“Jika kita membutuhkan samudera yang sehat, maka samudera memerlukan oksigen,” lanjutnya menegaskan.
Saat ini, oksigen telah terbentuk sekitar 21 persen pada atmosfer Bumi. Bumi kaya akan oksigen dan menjadi tempat yang sangat cocok untuk tumbuh kembang organisme yang besar dan kompleks.
Misalnya, manusia dan hewan yang memerlukan gas unsur dalam bertahan hidup. Jika persediaan oksigen di Bumi menipis, maka akan sangat sulit untuk makhluk hidup tumbuh dan berkembang.
Baca Juga: Hasilkan Oksigen di Bulan Menggunakan Emas oleh NASA
Penelitian Terhadap Perubahan Kondisi Atmosfer
Kazumi Ozaki dari Universitas Toho, Funabashi Jepang serta Chris Reinhard dari Georgia Institute of Technology Atlanta, Amerika Serikat tengah membuat model sistem geologi, iklim Bumi, serta biologi untuk memprediksi tentang kondisi atmosfer Bumi akan berubah.
Hasil dari penelitian tersebut telah mereka publikasikan dalam jurnal Nature tanggal 1 Maret 2021. Mereka lalu mengatakan jika atmosfer Bumi tetap bertahan akan konsentrasi oksigen tinggi sepanjang miliaran tahun ke depan.
Hal itu sebelum dengan dramatis kembali ke konsentrasi oksigen yang rendah. Kondisi sebelumnya juga dikenal sebagai Peristiwa Oksidasi Besar kira-kira 2,4 miliar tahun yang silam.
“Kami menemukan jika atmosfer Bumi yang teroksidasi bukan sebuah fitur permanen,” ucap Ozaki.
Baca Juga: Oksigen di Bulan Sedang Diciptakan, Apakah Mungkin?
Faktor Penyebab
Salah satu faktor utama dalam pergeseran dan oksigen di Bumi menipis tersebut yakni matahari akan menjadi lebih panas seiring bertambahnya waktu. Tak hanya itu saja, matahari juga melepaskan lebih banyak energi.
Selanjutnya, para peneliti telah menghitung jika ini akan mengakibatkan pengurangan jumlah dari CO2 pada atmosfer, sebab gas tersebut telah menyerap panas, lalu rusak.
Kemudian, keduanya telah memperkirakan jika dalam miliaran tahun yang akan datang, CO2 yang ada dalam atmosfer rendah. Sehingga, organisme fotosintesis (termasuk tanaman) tak bisa bertahan serta menghasilkan oksigen.
Maka, kepunahan massal atas organisme fotosintetik ini nantinya akan menjadi penyebab utama dari penipisan oksigen. “Pengurangan oksigen akan sangat ekstrim, kita berbicara mengenai satu juta kali lebih rendah dari tingkat saat ini,” ucap Reinhard.
Selain itu, juga terdapat faktor lain tentang persediaan oksigen di Bumi akan menipis. Limbah pertanian serta pembuangan manusia juga berperan dalam penurunan tingkat oksigen yang ada dalam samudera.
Limbah tersebut akan mengakibatkan berkurangnya tumbuhnya alga secara massal. Alga kemudian menyerap oksigen serta mengakibatkan oksigen yang ada menjadi berkurang. Proses ini pun dapat kita sebut dengan eutrofikasi.
Para ilmuwan telah memperkirakan juga mengenai kemungkinan yang ada secara bersama-sama dan peningkatan gas metana sampai 1000 kali lebih besar dari jumlah atmosfer sekarang.
Jika hal tersebut mulai terjadi, maka perubahan akan terjadi sangat pesat. Perhitungan dari tim peneliti mengenai persediaan oksigen di Bumi akan menipis hanya membutuhkan waktu miliaran tahun mendatang. (R10/HR Online)