Berita Tasikmalaya (harapanrakyat.com),- Kasus Covid-19 di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, bertambah setelah munculnya klaster sekolah. Penambahan tersebut terjadi setelah 20 orang di salah satu SMK di Gobras, terkonfirmasi positif Covid-19, dari hasil swab test.
Adapun 20 orang tersebut terdiri dari guru, karyawan dan siswa. Mereka rata-rata orang tanpa gejala (OTG).
Kepala Bidang Penggalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, dr Asep Hendra Hendriana, membenarkan munculnya klaster sekolah.
Baca Juga : Seorang Guru SMA di Kota Banjar Meninggal Karena Covid-19
Sementara untuk rinciannya, 18 orang dari bagian tata usaha dan guru, dan 2 orang merupakan siswa SMK tersebut.
“Akan tetapi, untuk detail jenis kelamin jumlah yang positif itu saya belum dapat. Namun, ini belum selesai, karena masih ada tracking lanjutan,” ungkapnya saat ditemui HR Online, di kantornya, Senin (15/3/2021).
Awal Munculnya Klaster Sekolah di Kota Tasikmalaya
Asep menuturkan, awal mulanya dari salah satu guru atau bagian tata usaha yang sedangkan kondisi tidak enak badan, serta menderita batuk dan pilek.
Namun, meski tidak sehat tetap datang ke sekolah dan bertemu dengan staf-staf dan guru yang lainnya. “Bahkan, ia sempat menghadiri acara pembukaan toko yang dimiliki oleh guru di sana,” tuturnya.
Baca Juga : Alhamdulillah, Bupati dan Wabup Ciamis Sembuh dari Covid-19
Setelah itu, guru yang sakit tersebut memeriksakan ke dokter untuk kemudian melakukan swab PCR, dan hasilnya positif.
“Dari situ baru kita gali yang melakukan kontak erat. Kemudian mendapatkan 50 orang yang kontak erat. Selanjutnya, kita swab dari situ munculah 18 orang yang positif,” terangnya.
Lebih lanjut Asep menambahkan, untuk 18 orang yang positif tersebut tidak bergejala. Sedangkan yang bergejala hanya 2 orang, yaitu guru dan tata usaha yang dari awal.
Setelah muncul klaster dari sekolah, pihaknya pun langsung melakukan isolasi terhadap 20 pasien tersebut.
Sementara untuk yang 15 orang melakukan isolasi di Rumah Sakit Dewi Sartika, dan 3 orang isolasi mandiri di rumahnya masing-masing. Sedangkan 2 orang lagi sudah sembuh, karena positifnya dari awal.
“Kita sedang mendalami dari tracking kontak erat. Kita lihat nanti dari hasil pemeriksaan, apakah bertambah atau tidak,” pungkasnya. (Apip/R5/HR-Online)