Banyak agenda tahunan penting yang terjadi di Bulan Maret ini, salah satunya adalah peringatan Hari Air Sedunia.
Hari Air Sedunia adalah sebuah agenda tahunan. Agenda untuk mengingatkan seluruh masyarakat dunia tentang pentingnya keberadaan air bersih dan ketersediaannya, juga pengelolaannya.
Peringatan Hari Air Sedunia ini tercetus dalam Sidang Umum PBB ke-47 di kota Rio De Janeiro, Brazil pada tahun 1992. Peringatan Hari Air Sedunia ini kemudian mulai satu tahun setelahnya, yaitu pada 22 Maret 1993.
Selalu ada tema yang berbeda dalam memperingati Hari Air Sedunia ini. Contohnya pada tahun 2020 yang mengusung tema “Water and Climate Change”.
Di Indonesia, terdapat berbagai kegiatan sebagai bentuk perayaan hari Air Sedunia. Direktorat Jenderal SDA Kementerian PUPR contohnya, menyelenggarakan lomba Karya Tulis Ilmiah pada tahun 2019 dan tahun 2020.
Mungkin Sebagian besar dari kita berpikir bahwa kita masih memiliki banyak sekali persediaan air. Alasannya karena 71% bumi kita ini adalah lautan, yang berarti seluruhnya adalah air.
Tapi, apakah semua air tersebut untuk keperluan dasar kita? Seperti minum, memasak, mencuci tangan dan mencuci baju? Yup, score 100 untuk anda yang menjawab tidak.
Air yang bisa kita gunakan dalam kegiatan kita sehari-hari adalah air tawar. Seperti sumber daya alam lainnya, jumlah air tawar ini terbatas.
Fakta Tentang Kondisi Air
Hanya 3% dari total air yang ada di bumi ini yang dapat kita gunakan untuk mencukupi kebutuhan air kita sehari-hari.
Jumlah yang terbatas ini nyatanya tidak sebanding dengan laju pertumbuhan manusia dan kebutuhannya terhadap air bersih. Belum lagi masih ada yang boros menggunakan air.
Jumlah air tawar yang terbatas ini juga kondisinya semakin parah dengan kualitas air yang semakin lama mengalami kerusakan.
Bagaimana jika krisis air ini benar-benar terjadi, tentu anda tidak ingin mandi menggunakan air laut kan? Karena bisa lengket semua badan.
Dalam artikel berjudul ‘Hemat Air Dari Rumah’, menyatakan bahwa akan ada sebanyak 321 penduduk Indonesia yang akan mengalami kesulitan dalam mengakses air bersih pada tahun 2025.
Di beberapa daerah di Indonesia, masyarakat harus antri berjam-jam hanya untuk membeli air bersih dengan harga yang cukup mahal. Hal itu terjadi karena musim kemarau yang berkepanjangan, sehingga menyebabkan krisis air.
Pada peringatan hari air sedunia tahun ini, kaum milenial harus turut serta dalam melakukan gerakan penghematan penggunaan air. Gerakan ini sebagai bentuk kepedulian milenial terhadap lingkungan.
Menyadari betapa berharganya setiap tetes air bersih yang kita punya, maka peringatan hari air sedunia ini adalah momentum yang tepat bagi kita untuk mulai melakukan gerakan penghematan air.
Cara Menghemat Air
Lalu, bagaimana cara kita menghematan air?
Berikan interval untuk mencuci baju, mencuci kendaraan dan menyiram tanaman
Sebaiknya kita memberikan jeda waktu untuk mencuci baju, terutama bagi pengguna mesin cuci. Mesin cuci mengkonsumsi air dalam jumlah yang cukup banyak, dan banyak juga limbah air kotor yang nanti keluar.
Anda bisa mencuci baju seminggu 2 kali, misalnya. Selain peduli lingkungan, anda juga turut serta dalam Gerakan peduli keuangan keluarga karena hemat listrik. Interval ini juga berlaku untuk mencuci kendaraan dan penyiraman tanaman.
Mandi secara efektif dan efisien
Bernyanyi dan berlama-lama di kamar mandi memang menyenangkan. Tapi sebaiknya hal ini harus segera anda hentikan karena akan menambah potensi terjadinya pemborosan air.
Sebaiknya gunakan shower untuk mengganti penggunaan bak mandi, agar air yang keluar tidak banyak terbuang.
Gunakan sabun dan shampoo secara efektif. Karena penggunaan shampoo dan sabun yang terlalu banyak tentunya membutuhkan air yang banyak pula untuk membilasnya.
Menampung air hujan
Curah hujan yang tinggi di negara ini adalah salah satu kelebihan yang harus kita manfaatkan. Cobalah untuk menampung air hujan untuk keperluan seperti mencuci kendaraan atau mengepel lantai.
Mematikan keran saat tidak digunakan
Seringnya kita membiarkan keran menyala ketika kita sedang mengambil sabun saat cuci tangan, atau beberapa oknum seringkali lupa mematikan keran ketika selesai menggunakannya.
Kebiasaan ini sedikit demi sedikit harus kita ubah. Sebaiknya matikan keran ketika mengambil sabun saat cuci tangan, dan pastikan keran telah tertutup ketika selesai kita gunakan.
Pemeriksaan rutin saluran air
Saluran air yang terjaga dengan baik akan membantu anda menghemat lebih banyak air. Dengan memastikan bahwa saluran air bekerja tanpa kerusakan berarti anda juga memastikan bahwa tidak ada air yang bocor dan terbuang.
Menggunakan Biopori
Penggunaan biopori dapat membuat air hujan atau air yang menggenang terserap kedalam tanah. Air tersebut nantinya akan menjadi cadangan air tanah. Pada akhirnya, air ini bisa kita gunakan untuk memenuhi kebutuhan air sehari-hari kita.
Itulah 6 cara yang dapat kita lakukan untuk menghemat air. Tentunya sebagai sumbangsih kita sebagai kaum milenial pada peringatan hari air sedunia.
Lebih jauh lagi, kita dapat menggunakan keahlian kita di bidang digital untuk menyebarkan semangat hari air sedunia.
Juga dengan menghemat dan melestarikan air, tidak menggunduli hutan, reboisasi, tidak buang sampah ke sungai, dan membangun banyak daerah resapan air.
Tentunya kita semua berharap gerakan menghemat air ini bukan cuma gerakan sehari untuk memperingati agenda hari air sedunia yang kita rayakan setahun sekali.
Tapi menjelma menjadi sebuah gerakan penuh komitmen yang semangatnya terus terjaga setiap hari. Ingat selalu pesan “Wariskanlah mata air kepada generasi penerus kita, bukan air mata”. (Deni/R4/HR-Online)