Berita Banjar, (harapanrakyat.com),- Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjar, Jawa Barat, dr. Andi Bastian menyampaikan saat ini pihaknya masih membutuhkan sekitar 9 sampai 10 ribu dosis vaksin Sinovak untuk menuntaskan pelaksanaan vaksinasi gelombang kedua sektor pelayan publik.
Kekurangan sebanyak 10 ribu dosis vaksin Sinovak tersebut untuk memenuhi target vaksinasi sektor pelayan publik yang saat ini sedang berjalan dan jumlahnya mencapai sekitar 12 ribu peserta.
“Jumlah total vaksin yang sudah kami terima dengan penambahan yang datang hari ini sekitar tiga ribu dosis. Jadi, masih butuh sekitar sepuluh ribu lagi,” kata dr. Andi Bastian usai penerimaan Vaksin di halaman Dinas Kesehatan, Selasa (9/3/2021).
Lanjut Andi Bastian, untuk jumlah vaksin Sinovak gelombang kedua sektor pelayan publik yang datang hari ini ke Kota Banjar jumlahnya sebanyak 328 vial untuk 3.800 dosis.
Sedangkan peserta vaksinasi sektor pelayan publik yang sudah menerima penyuntikan dosis pertama sebanyak 1.109 peserta yang terdiri dari TNI-Polri, guru, ASN, wartawan dan pedagang pasar juga pelaku wisata.
“Jumlah yang sudah menerima dosis pertama ada seribu lebih. Rencananya besok pagi vaksinasi gelombang kedua ini mulai berjalan lagi,” terang Andi Bastian.
Bertambah 21 Kasus di Kota Banjar
Terpisah Juru Bicara Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Banjar, Agus Nugraha, mengatakan, pada hari ini terjadi penambahan lagi kasus warga Banjar terkonfirmasi positif sebanyak 21 orang.
Penambahan sebanyak 21 orang tersebut masing-masing untuk Kelurahan Banjar 8 kasus, Kelurahan Hegarsari 3 kasus dan Kelurahan Mekarsari 3 kasus.
Selanjutnya, untuk Kelurahan Purwaharja 2 kasus, Desa Balokang 2 kasus, Desa Rejasari dua kasus dan Kelurahan Bojongkantong satu kasus.
“Penambahan pasien positif tersebut paling banyak dari kasus pasien suspek. Untuk pengembangan kasus kontak erat cuma empat orang,” terang Agus.
Dengan adanya penambahan itu, lanjutnya, jumlah kumulatif kasus positif Covid-19 hingga tanggal 9 Maret ini sudah mencapai 772 kasus.
Adapun rinciannya pasien yang tengah menjalani perawatan di rumah sakit sebanyak 16 kasus, pasien isolasi mandiri 53 kasus, sembuh atau selesai isolasi 683 kasus dan meninggal dunia sebanyak 20 kasus.
“Jumlahnya sudah 772 kasus. Kami harap semua pihak terutama Desa/Kelurahan yang terdapat lonjakan kasus agar lebih waspada serta meningkatkan upaya pencegahan melalui disiplin menerapkan protokol kesehatan,” ujar Agus Nugraha. (Muhlisin/R8/HR Online/Editor: Jujang)