Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),– Klaster penyebaran Covid-19 di wilayah perkantoran Pemkab Ciamis terus bertambah. Hal ini mengharuskan ASN yang bekerja di lingkungan tersebut untuk menjalani swab test. Hal itu untuk mengetahui siapa saja yang terpapar sehingga bisa ditangani dengan cepat.
Sekda Kabupaten Ciamis, Tatang mengatakan, apabila salah seorang ASN terpapar Covid-19 di salah satu kantor dinas, maka kegiatan perkantoran harus segera dihentikan untuk sementara.
“Ketika satu orang ASN terpapar Covid-19, maka kantor tersebut harus segera melakukan sterilisasi lokasi dan juga melakukan tracking pemeriksaan terhadap seluruh ASN di kantor tersebut, supaya kinerja ASN bisa tetap berjalan,” kata Tatang, Selasa (23/3/2021).
Tatang mengatakan, apabila satu kantor pegawainya ada yang terpapar seperti kantor Dispudpora Ciamis, pihaknya memerintahkan kepala dinas menutup sementara kantor tersebut selama tiga hari. Namun bukan berarti tidak ada kegiatan, melainkan selama penutupan tersebut dilakukan pemeriksaan kepada seluruh pegawai.
Sebab, kata Tatang, klaster perkantoran memberikan jumlah paparan cukup banyak, karena jika ada satu orang ASN terpapar, maka dipastikan sepuluh atau lima belas orang lainnya bisa terpapar. Apalagi bila satu ruangan dengan ASN yang positif.
“Biasanya apabila satu terpapar maka setelah tracking dan swab dilakukan jumlahnya menjadi banyak. Maka dari itu para ASN harus bisa menjaga dan menerapkan protokol kesehatan dalam menjalankan tugasnya,” katanya.
Kalau untuk kinerja sendiri, kata Tatang, jelas akan terganggu. Namun tidak menghentikan kegiatan. Sedangkan ASN yang terpapar maka harus bisa melaksanakan Isolasi mandiri dengan benar. ASN yang sehat bisa tetap menjalankan tugasnya dengan baik. Tentunya dengan jadwal disesuaikan.
Tatang juga meminta kepada BPBD Ciamis, untuk terus melakukan sterilisasi perkantoran seperti melakukan penyemprotan desinfektan di seluruh kantor. Upaya tersebut sebagai cara mencegah Covid-19 klaster perkantoran di Ciamis.
“Saya harap semua ASN di kabupaten Ciamis terus memperhatikan kesehatan masing-masing. Jangan sampai klaster perkantoran terus terjadi sehingga bisa melumpuhkan pelayanan kinerja,” jelasnya. (ES/R7/HR-Online)
Editor: Ndu