Berita Tasikmalaya, (harapanrakyat.com),- Suasana sejuk dan tenang sangat terasa di Leuweung Kesik, yang berada di lereng Gunung Galunggung, Desa Padakembang, Kecamatan Padakembang, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat.
Kesejukan itu berasal dari banyaknya pohon-pohon besar dan tinggi, seperti mahoni dan bambu. Selain itu, pepohonan itu pun menjadi sumber utama mata pencaharian warga Pasir Ipis.
Baca Juga : Wagub Jabar Turun Tangan Selesaikan Kisruh Galian Pasir di Tasikmalaya
Namun, adanya penambang pasir mengganggu suasana sejuk dan alami Leuweung Kesik. Sedikitnya, hutan yang luasnya 300 hektar itu, baru digali pasirnya seluas 500 bata oleh pihak perusahan. Beruntung, warga bergerak dan galian tersebut tidak lagi beroperasi.
“Penampakan baru dari penggalian pasir itu jelas menghilangkan kesejukan hutan ini,” ucap Yayan Daryan, salah seorang warga setempat kepada HR Online, Sabtu (20/3/2021).
Padahal, lanjutnya, tak sedikit warga setempat yang menggantungkan hidupnya dari hasil Leuweun Kesik tersebut. Warga setempat bertahan hidup dengan mencari sesuap nasi, dari hasil panen kekayan alam seperti bambu dan buah aren.
“Saya menggantungkan hidup mencari uang dari gunung ini. Jadi, saya akan mempertahankan sekuat mungkin agar pasirnya tidak mereka gali lagi,” ucapnya.
Lanjut Yayan, warga setempat menolak keras galian pasir yang baru digali sekitar 500 bata.
Selain itu, warga pun menuntut kepada Pemerintah Provinsi Jawa Barat, untuk tidak hanya sekedar mencabut izin sementara. Akan tetapi, harus mencabut izinnya secara permanen atau selama-lamanya.
“Coba lihat oleh bapak, baru sejam lebih perusahan menggali pasir, sudah mengeruk pasir sedalam beberapa meter. Selain itu, bagaimana jika mengeruknya seharian, bisa-bisa gunung ini bisa longsor. Untung saja waktu itu warga cepat bergerak, saat perusahan ini beroperasi,’ tukasnya.
Bahkan warga mengancam jika galian tersebut memaksakan beroperasi. Ia menegaskan, warga bakal siap perang untuk mempertahankannya, supaya tidak ada penggalian pasir lagi.
“Cari tempat yang lain, jangan Gunung Leuweung Kesik ini yang digali,” pungkasnya. (Apip/R5/HR-Online)
Editor : Adi Karyanto