Berita Banjar, (harapanrakyat.com),- Data rekap kasus positif selama PPKM mikro per 12 Maret 2021, Kelurahan Banjar penyumbang tertinggi kasus Covid-19 di Kota Banjar, Jawa Barat, dengan angka kasus warga yang terkonfirmasi positif sebanyak 15 orang.
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Kesehatan (Distan) Kota Banjar, dr. Andi Bastian, kepada HR Online, Jumat (12/03/2021).
Kemudian, kasus warga positif tertinggi berikutnya yaitu Kelurahan Mekarsari dan Kelurahan Hegarsari, dengan jumlah masing-masing 12 kasus. Selanjutnya, Kelurahan Pataruman dengan jumlah 7 kasus.
Sedangkan, untuk desa/kelurahan yang lain angka kasusnya hanya di bawah 7 kasus. Bahkan banyak juga yang tidak memiliki kasus positif atau nol kasus.
“Untuk total jumlah konfirmasi aktif hari ini ada 76 kasus, dan Kelurahan Banjar penyumbang tertinggi kasus positif Covid-19,” terangnya.
Selain jumlah kasus, dr. Andi Bastian juga menyampaikan, berdasarkan data rekap PPKM skala mikro tersebut, sampai saat ini jumlah RT yang masuk kategori zona hijau mencapai 1.001 RT. Kemudian, untuk kategori zona kuning terdapat 41 RT.
Sementara, untuk RT tingkat desa/kelurahan yang masuk kategori zona orange maupun zona merah sampai sekarang tidak ada, atau masih nol kasus.
Baca Juga : 2 Orang Positif Corona, Belasan Pegawai Kelurahan di Banjar Jalani Swab
Bertambah 1 Kasus Positif di Kota Banjar
Juru Bicara Satgas Covid-19 Kota Banjar, H. Agus Nugraha, mengatakan, pada hari Jumat ini hanya terjadi penambahan satu kasus warga Kota Banjar yang terkonfirmasi positif Covid-19.
Penambahan satu orang positif tersebut yaitu seorang perempuan berinisial NM, usia 61 tahun, warga Kelurahan Banjar, Kecamatan Banjar.
Dengan adanya penambahan itu, lanjut Agus, maka jumlah kumulatif positif virus Corona hingga tanggal 12 Maret 2021 ini sudah mencapai 779 kasus.
Adapun rinciannya yaitu, pasien yang tengah menjalani perawatan di rumah sakit sebanyak 26 orang, pasien isolasi mandiri 47 orang. Kemudian, selesai isolasi atau sembuh sebanyak 686 orang, dan yang meninggal dunia 20 orang.
“Kami berharap semua pihak ikut berperan aktif dalam melakukan upaya pencegahan serta penanganan pada pelaksanaan PPKM mikro ini. Sehinggam penambanan kasus positif dapat dikendalikan,” pungkas Agus Nugraha. (Muhlisin/R3/HR-Online)