Berita Pangandaran, (harapanrakyat.com),- Jumlah ODGJ atau orang dengan gangguan jiwa di Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, meningkat drastis.
Salah satu faktor penyebabnya adalah kemiskinan.
Rina Veriany Kepala Seksi Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa Dinas Kesehatan Kabupaten Pangandaran membenarkan hal itu, Jumat (26/3/2021).
Selain kemiskinan, banyak faktor yang menyebabkan jumlah ODGJ di Pangandaran meningkat.
“Kepribadian, pola pikir, kemampuan mengatasi masalah, gangguan otak, kondisi salah asuh, tidak diterima di lingkungan masyarakat menjadi faktor seseorang menjadi ODGJ,” ujar Rina.
Sementara di Kabupaten Pangandaran, kegagalan dalam kehidupan serta faktor ekonomi menjadi faktor utama penyebab seseorang menjadi ODGJ.
Ia menyebut, setiap tahun jumlah ODGJ di Kabupaten Pangandaran terus mengalami peningkatan.
“Pada tahun 2017 kita mencatat 385 orang, tahun 2018 408, 2019 516 orang, dan tahun 2020 meningkat menjadi 708,” katanya.
Baca Juga: ODGJ Asal Pangandaran Dikirim ke RSJ Marzoeki Mahdi Bogor
Dalam upaya penanganan ODGJ, Pemkab Pangandaran saat ini bekerja sama dengan RSJ Marzuki Mahdi.
“Dua kali dalam setahun kita kirim puluhan ODGJ untuk mendapat pengobatan disana, satu kali pengiriman sekitar 30 orang,” ungkapnya.
Berdasarkan hasil evaluasi, ODGJ yang menjalani perawatan di RSJ Marzuki Mahdi 70 persen kembali pulih.
Namun agar tidak kembali kambuh, pihak keluarga harus memperhatikan perlakuannya ke ODGJ tersebut.
“ODGJ bisa kembali kambuh jika kemampuan adaptasi dalam menghadapi sebuah masalah lemah,” ucap Rina.
Sementara itu, Yani Ahmad Marzuki Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pangandaran menyatakan gangguan kejiwaan sebagian besar berasal dari kalangan ekonomi lemah.
Ekonomi lemah menjadi faktor meningkatnya jumlah ODGJ di Pangandaran.
“Selama ini yang menjadi kendala yakni kepedulian keluarga dalam melakukan penyembuhan ODGJ sangat lemah,” ungkapnya. (Ceng2/R8/HR Online)