ISS buang sampah ke antariksa 2,9 ton baterai bekas, hal itulah yang baru saja terjadi. Sampah luar angkasa tersebut akan jatuh ke Bumi. Namun, dalam jangka waktu dua hingga empat tahun mendatang.
Sampah baterai bekas itu merupakan sampah paling masif yang pernah dibuang dari ISS. Hal itu menurut juru bicara NASA Leah Cheshire. Sehingga, memperkirakan bahwa sampah luar angkasa itu akan jatuh ke bumi dalam beberapa tahun mendatang.
Pendapat Mengenai ISS Buang Sampah ke Antariksa 2,9 Ton Baterai Bekas
Melansir Syfy, Nasa mengatakan kondisi tersebut tidak berbahaya. Namun, hal itu oleh astronom Amerika membantahnya. Phil Plait mengatakan tidak mungkin baterai tersebut akan terbakar sepenuhnya pada atmosfer, yang tertulis dalam blognya.
“Menurut saya, tampak bendanya itu besar dan padat sehingga tidak mungkin terbakar sepenuhnya,” tulis Phil Plait.
Astronom Jonathan McDowell juga menyatakan pendapat mengenai hal tersebut. Astronom yang dari Harvard Smithsonian Center for Astrophysics di Cambridge, Massachusetts. McDowell menyebut bahwa membuang EP 9 ke luar angkasa bisa membahayakan.
“Tidak seperti pada Tianghong-1 yang memiliki berat 7,5 ton, ini jauhnya lebih besar,” menurut McDowell.
Tiangong-1 merupakan stasiun ruang angkasa prototipe pertama dari China. Tentunya yang dapat menampung awak astronotnya pada 2012 dan 2013. Pesawat dengan ukuran bus sekolah tersebut hingga pada akhirnya jatuh kembali ke planet ini. Tepatnya atas Lautan Pasifik bagian selatan pada bulan April 2018 silam.
Baca Juga: Satelit Luar Angkasa dari Kayu Jepang, Kurangi Sampah Antariksa
Upaya ISS Buang Sampah ke Antariksa 2,9 Ton Baterai Bekas
ISS baru-baru ini membuang EP 9 merupakan salah satu bagian dari usaha penggantian. Untuk mengganti instrumen bekas berupa baterai nikel hidrogen yang lama dari laboratorium mengorbit dengan lithium-ion baru.
Pada perpanjangan prosesnya yang membutuhkan adanya perjalanan ruang angkasa pada lima tahun terakhir. ISS yang membawa EP 9 pada tahun lalu bersama Japanese H-II Transfer Vehicle (HTV).
Sebelumnya dalam HTV sekali pakai terdapat baterai yang lama. Hal itu yang membawanya pada kehancuran atmosfer bumi. Namun, adanya kegagalan peluncuran roket Soyuz pada Oktober 2018. Tentunya yang membawa astronot NASA Nick Hague serta ahli kosmologi, yakni Alexey Ovchinin mengganggu atas rencana itu.
Pada akhirnya, pimpinan tinggi stasiun antariksa tersebut memutuskan, ISS buang sampah ke antariksa 2,9 ton baterai bekas. Membuang palet yang berisi instrumen bekas sekitar bulan Maret 2021. Pengontrol darat memerintahkan lengan robot laboratorium Johnson Space Center NASA di Houston . Untuk dapat mengorbit sepanjang 57,7 kaki atau 17,6 meter untuk melepaskan EP 9 ke orbit.
EP 9 yang memiliki ukuran seperti mobil SUV semakin menambah banyak sampah. Tentunya yang bertebaran pada luar angkasa. Kemudian, menurut Badan Antariksa Eropa yang memperkirakan bahwa orbit Bumi penuh dengan sekitar 34.000 objek puing. Dengan lebar sekitar 10 sentimeter dan 128 juta keping yang memiliki ukuran 1 milimeter.
Baca Juga: Benda Antariksa Jatuh ke Bumi Terungkap, Ada yang Alami dan Buatan
Jumlah Sampah Luar Angkasa
Sampah antariksa yang mempunyai banyak istilah asingnya. Seperti space debris, space junk, space waste, space trash, atau juga space litter. Definisi sampah sebagai objek buatan manusia yang tidak lagi berfungsi. Selain itu, juga melayang begitu saja pada bagian atmosfer terluar.
Tentunya yang memiliki bentuk yang bermacam-macam. Mulai dari ISS buang sampah ke antariksa 2,9 ton baterai bekas, bekas bagian roket, dan bekas satelit. Ada juga serpihan bekas tabrakan antar sampah antariksa, dan yang lainnya. Jumlah sampah pada luar angkasa yang berbeda-beda.
Versi milik dari lembaga pusat Gabungan Operasi Antariksa yang menangkap radar menyebutkan lebih dari seratus juta sampah antariksa. Pada 23.000 sampah seperti seukuran bola tenis atau lebih besar dari 10 cm. Selain itu, 500.000 lainnya lebih dari 5 cm dan sisa 100.000.000-nya berukuran antara 1mm hingga 5cm.
Adanya sampah antariksa tentu bisa mengancam sistem keantariksaan banyak negara. Seperti halnya ISS buang sampah ke antariksa 2,9 ton baterai bekas. Bahkan, beberapa tahun terakhir ratusan kejadian sampah antariksa. Tentunya sudah semakin mendekati satelit-satelitnya sendiri.
Satelit mempunyai banyak fungsi, seperti halnya sistem peringatan dini bencana dan fasilitas navigasi untuk transportasi. Selain itu, akses global untuk keuangan atau perbankan dan berbagai kegiatan penting lain di bumi.
ISS buang sampah ke antariksa 2,9 ton baterai bekas, bisa dianggap berbahaya. Sampah luar angkasa tersebut kemungkinan bisa saja jatuh dan menuju bumi dalam beberapa tahun ke depan. (R10/HR Online)
Editor: Jujang