Berita Pangandaran (harapanrakyat.com),- Harga gabah turun drastis membuat para petani di Kecamatan Padaherang, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, mengeluh. Meskipun saat ini para petani di wilayah tersebut sedang melakukan panen.
Seperti diungkapkan Yoyo, salah seorang petani warga Kecamatan Padaherang, Kabupaten Pangandaran, kepada HR Online, Sabtu (07/03/2021).
Ia mengaku, saat ini hasil tanaman padinya tidak seperti dulu, mengingat kurangnya pemberian pupuk untuk tanaman pada masa tanam karena harga pupuk mahal.
“Hasil panen dari lahan sawah seluas seratus bata hanya dapat enam kuintal, dan itu masih kotor. Yang menjadi keluhan petani saat ini adalah harga gabah yang menurun drastis, dari 600 ribu rupiah per kwintal, sekarang hanya berkisar antara 300 ribu sampai 400 ribuan. Tentunya dengan harga tersebut sangat merugikan petani ,” ungkap Yoyo, kepada HR Online, Sabtu (06/03/202.
Baca Juga : Harga Gabah Kering di Ciamis Anjlok, Petani Merugi
Keluhan serupa dikatakan Wahyuni, petani lainnya bahwa saat ini para petani sedang panen dan hampir merata di wilayah Kecamatan Padaherang, Kabupaten Pangandaran.
“Saat ini panen serentak diikuti oleh turunnya harga gabah. Mungkin akibat stok banyak sehingga berimbas pada harga gabah. Saya berharap harga gabah jangan turun terlalu drastis,” katanya.
Wahyuni mengaku hasil panen dari lahan sawah per seratus bata mencapai 7 kwintal. Jika panennya sedang bagus bisa mencapai 8 kwintalan.
Sementara itu, para petani yang berada di wilayah Kecamatan Padaherang, Kabupaten Pangandaran sudah terbiasa menjual gabah keringnya kepada para tengkulak atau bakul gabah.
Namun, seiring harga gabah yang turun drastis, para petani berharap Dinas Pertanian Kabupaten Pangandaran cepat meresponnya. Karena kondisi tersebut membuat mereka merugi saat musim panen ini. (Ntang/R3/HR-Online)
Editor : Eva Latifah