Rabu, April 16, 2025
BerandaBerita PangandaranGegara Pupuk Kimia, Hasil Pertanian Pangandaran Tak Tembus Ekspor

Gegara Pupuk Kimia, Hasil Pertanian Pangandaran Tak Tembus Ekspor

Berita Pangandaran, (harapanrakyat.com),– Saat ini Pemerintah Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, melalui Dinas Pertanian tengah menggalakkan penggunaan pupuk organik. Hal ini dilatarbelakangi hasil pertanian dari Kabupaten Pangandaran memiliki kandungan residu bahan kimia cukup tinggi, sehingga tidak diterima di pasar internasional.

Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Pangandaran, Aep Haris mengatakan, para petani di Pangandaran saat ini terbiasa menggunakan pupuk kimia.

“Padahal pupuk kimia ini memiliki dampak terhadap kesuburan tanah. Karena organisme pembentuk unsur hara atau penyubur tanah bisa mati atau populasinya jadi berkurang,” kata Aep, Jumat (12/3/2021).

Baca Juga: TPI Minasari Pangandaran Sepi, Faktor Cuaca Nelayan Tak Bisa Melaut

Karena itu, menurut Aep perlu ada upaya untuk menyelamatkan tanah pertanian agar unsur hara tidak tergerus akibat pupuk kimia.

“Kami akan menggalakkan penggunaan pupuk organik melalui program UPPO (Unit Pengolah Pupuk Organik),” katanya.

Aep menjelaskan untuk memenuhi kebutuhan organik di Pangandaran butuh setidaknya 186 UPPO. Nantinya 186 UPPO tersebut akan disebar di 93 Desa di Kabupaten Pangandaran. Masing-masing Desa akan memiliki 2 UPPO.

“Satu UPPO butuh biaya Rp 200 juta. Dana tersebut untuk bangunan rumah kompos, bak fermentasi, APPO (Alat Pengolah Pupuk Organik), kendaraan roda 3, bangunan kandang ternak komunal, dan ternak sapi,” jelasnya.

Baca Juga: Stabilkan Harga Gabah, Pemkab Pangandaran Akan Dirikan Resi Gudang

Gara-gara penggunaan pupuk kimia, Aep melanjutkan, hasil pertanian Kabupaten Pangandaran tidak diterima oleh pasar internasional. Alasannya karena bahan kimia yang terkandung dalam hasil pertanian dari Pangandaran masih tergolong tinggi.

“Kami optimis jika pertanian di Pangandaran menggunakan pupuk organik, maka hasilnya bisa tembus ekspor dan bersaing di pasar internasional,” katanya.

Apalagi, lanjut Aep, jika masyarakat sudah sadar dalam penggunaan pupuk organik dalam pertanian. 

“Jika program UPPO di Pangandaran sudah berkembang, hasil pertanian akan maksimal, dan tingkat populasi hewan ternak sapi juga bisa meningkat,” katanya. (Ceng2/R7/HR-Online)

Editor: Ndu

Dikejar Lebah Odeng

Lagi Asyik Nyabit Rumput Warga Cipaku Ciamis Dikejar Lebah Odeng, Begini Kondisinya

harapanrakyat.com,- Lagi asyik menyabit rumput, Holil warga Desa Cipaku, Kecamatan Cipaku, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, dikejar lebah odeng, Rabu (16/4/2025). Meski telah berusaha lari...
Program Kartu Berdaya

Warga Pataruman Tagih Janji Program Kartu Berdaya Wali Kota Banjar

harapanrakyat.com,- Sejumlah warga di Kelurahan Hegarsari, Kecamatan Pataruman, Kota Banjar, Jawa Barat, menagih janji Wali Kota dan Wakil Wali Kota Banjar, terkait Program Kartu...
Pelajar Korban Ledakan Petasan

Pelajar Korban Ledakan Petasan di Kota Banjar Dapat Bantuan untuk Pengobatan dari Pemkot

harapanrakyat.com,- Wakil Wali Kota Banjar, Jawa Barat, Supriana, memberikan bantuan kepada pelajar korban ledakan petasan. Pelajar berinisial RR (10) itu mengalami luka berat pada...
Pacar Baru Vicky Prasetyo Buat Penasaran, Pilih Jaga Privasi

Pacar Baru Vicky Prasetyo Buat Penasaran, Pilih Jaga Privasi

Pacar baru Vicky Prasetyo kembali menuai atensi netizen. Ya, Vicky Prasetyo kembali mencuri perhatian publik, kali ini karena kehadiran kekasih barunya. Sosok artis yang...
Analisis Gaya Bermain Timnas Indonesia U-17 Lawan Korea Utara, Media Asing Sebut Wajar Kalah

Analisis Gaya Bermain Timnas Indonesia U-17 Lawan Korea Utara, Media Asing Sebut Wajar Kalah

Gaya bermain Timnas Indonesia U-17 melawan Korea Utara (Korut) ramai jadi sorotan media asing. Pasalnya tim anak asuhan Nova Arianto dibantai habis-habisan pada laga...
Orang Tua Siswa SMPN 1 Kawali Ciamis Dukung Aturan Larangan Bawa Kendaraan ke Sekolah

Orang Tua Siswa SMPN 1 Kawali Ciamis Dukung Aturan Larangan Bawa Kendaraan ke Sekolah

harapanrakyat.com,- Sejumlah orang tua siswa SMPN 1 Kawali, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, mendukung larangan pelajar SD dan SMP membawa kendaraan bermotor roda dua maupun...