Berita Tasikmalaya, (harapanrakyat.com),- Akibat diserang babi hutan, Momo (56), seorang warga Kampung Pajar Bulan, Desa Banyuasih, Kecamatan Taraju, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, harus dilarikan ke rumah sakit karena mengalami luka parah.
Warga tersebut mendapat serangan babi hutan pada Sabtu (21/03/2021) sore, sekitar jam 16.00 WIB, saat hendak memperbaiki saluran air untuk mengairi lahan sawahnya.
Suherman, Kepala Desa Banyuasih, Kecamatan Taraju, Kabupaten Tasikmalaya, mengatakan, setengah jam lamanya korban diserang babi hutan. Korban mengalami luka parah dan patah tulang pada bagian pergelangan tangan kiri.
Selain itu, korban juga mengalami luka robek pada perut bagian kiri. Bahkan, luka di bagian kepalanya cukup banyak. Untungnya saat serangan babi hutan berlangsung, ada warga yang mendengar teriakan korban minta tolong. Alhasil, babi hutan pun berhasil diusir warga.
“Warga yang menolong korban itu Pak Kardi namanya. Pak Kardi mengusir babi hutan dengan cara berdoa dan memukulkan tangan ke tanah. Babi hutan tersebut sempat melirik ke arah Pak Kardi, kemudian lari menjauhi korban. Korban pun langsung dibawa ke puskesmas,” tutur Suherman, Senin (22/03/2021).
Lebih lanjut ia mengatakan, korban saat itu hendak memperbaiki saluran air menuju ke sawahnya. Namun tiba-tiba muncul babi hutan dan langsung menyerang korban.
Baca Juga : Kecelakaan Mobil Pengangkut Pemburu Bagong di Tasikmalaya, 3 Tewas
Korban tidak tahu kalau tempat tersebut ada babi hutannya. Lokasi sawahnya memang dekat dengan hutan. Sedangkan, jarak dari pemukiman warga sekitar 1 kilometer.
Menurut Suherman, kemungkinan babi tersebut turun ke lahan persawahan setelah diburu oleh warga, dan warga pun berhasil menjaring anak babi hutan. Mungkin babi hutan induknya itu marah karena anaknya dijaring, sehingga mengamuk kepada korban.
Alat Medis Puskesmas di Taraju Tasikmalaya Terbatas
Sementara itu, mengenai penanganan luka yang dialami korban, Suherman menyayangkan keterbatasan peralatan medis yang ada di Puskesmas. Termasuk keterbatasan tenaga medisnya. Padahal kondisi korban membutuhkan penanganan darurat.
“Saya menyayangkan kenapa zaman yang modren ini masih saja terbatas untuk pelayanan daruratnya. Kasihan pasien darurat ini, karena kalau dibawa ke RS SMC jauh,” ungkapnya.
Suherman menyebutkan, lokasi dari Taraju ke RS SMC jaraknya hampir 25 kilometer. Karena saking jauhnya, kini korban pun tinggal menunggu nasib, antara selamat atau tidak.
Sedangkan, babi hutan yang telah melukai korban kini sudah berhasil ditangkap oleh warga setempat. (Apip/R3/HR-Online)
Editor : Eva Latifah