Berita Banjar, (harapanrakyat.com),- Pelaksanaan vaksinasi penyuntikan dosis kedua Vaksin Sinovac gelombang pertama untuk tenaga kesehatan (Nakes) di Kota Banjar, Jawa Barat, belum mencapai target 100 persen dari 1.627 jumlah Nakes peserta yang mendaftar sebagai peserta vaksinasi.
Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjar dr. Andi Bastian, dari 1.627 Nakes yang terdata itu sebanyak 1.378 Nakes telah menerima dosis pertama penyuntikan Vaksin Sinovac.
Sedangkan yang sudah mengikuti penyuntikan Vaksin Sinovac dosis kedua dari sebanyak 1.378 Nakes penerima dosis pertama baru 511 Nakes.
Namun begitu, kata Andi Bastian, pihaknya menargetkan penyuntikan dosis kedua Vaksin Sinovac untuk para Nakes tersebut selesai pekan ini.
Setelah itu, akan dilanjutkan dengan pelaksanaan vaksinasi gelombang kedua untuk sektor pelayan publik.
“Penyuntikan dosis kedua masih berjalan. Kemungkinan hari Kamis atau hari Jumat sudah selesai,” kata dr. Andi Bastian kepada HR Online, Senin (22/2/2021).
Saat ini, kata Andi Bastian, Dinas Kesehatan tengah melakukan berbagai persiapan menyambut kedatangan Vaksin Sinovac gelombang kedua. Jika sesuai jadwal, vaksin untuk para pelayan publik ini akan tiba di Banjar dalam dua hari ke depan.
Kesiapan tersebut termasuk melakukan pendataan peserta sektor pelayan publik yang terdiri dari unsur TNI-Polri, ASN, guru, pedagang pasar, wartawan dan pelaku wisata seperti pemilik biro perjalanan dan travel.
Usai Vaksinasi Nakes di Kota Banjar, Berlanjut Vaksin untuk 1.163 Pelayan Publik
Andi Bastian menambahkan, berdasarkan laporan data SISDMK Dinas Kesehatan sampai hari ini sudah 1.163 peserta vaksinasi dari sektor pelayan publik yang terdata sebagai penerima vaksin gelombang kedua.
“Sekarang kami masih melakukan proses persiapan dan penyelesaian pendataan. Kemungkinan hari Rabu vaksinnya sudah datang,” katanya.
Terpisah Juru Bicara Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Banjar, Agus Nugraha, mengingatkan, agar pelaksanaan vaksinasi gelombang kedua ini berjalan maksimal perlu ada persiapan yang matang.
Mulai persiapan pengamanan pengiriman vaksin, pendataan yang valid, pemenuhan SDM, sampai tahap pelaksanaan teknis di lapangan. Misalnya persiapan tempat dan jadwal vaksinasi untuk pedagang pasar.
Hal itu menurutnya harus menjadi perhatian semua pihak karena peserta yang akan divaksin jumlahnya banyak. Bukan hanya dari satu sektor saja.
“Pelayan publik ini kan jumlahnya banyak. Jadi perlu persiapan yang matang agar pelaksanaan vaksinasi berjalan maksimal,” ujar Agus Nugraha. (Muhlisin/R7/HR-Online)
Editor: Ndu