Berita Banjar, (harapanrakyat.com),– Rumah milik Yulis Supriatna (62) warga RT 5/14 lingkungan Sukarame, Kelurahan Mekarsari, Kota Banjar, Jawa Barat, tiba-tiba ambruk pada Selasa (8/2/2021) kemarin malam, sekitar pukul 23.00 WIB.
Rumah semi permanen dengan jumlah sebanyak 6 jiwa milik Yulis tersebut ambruk pada bagian atap dan dinding hingga akhirnya ia bersama keluarganya harus mengungsi. Diduga rumah tersebut sudah lapuk dimakan usia.
Menurut keterangan Yulis, saat kejadian ia tengah mengungsi di rumah tetangganya karena satu hari sebelumnya sudah terlihat bagian belakang rumahnya juga sudah mulai runtuh.
Saat mengungsi tersebut tiba-tiba pada Selasa malam ia bersama warga mendengar suara reruntuhan dari arah rumahnya tak jauh dari tempatnya mengungsi.
“Saya sama warga langsung melihat bangunan rumah. Ternyata betul rumah saya ambruk,” kata Yulis kepada wartawan, Rabu (10/2/2021).
Setelah itu, lanjut Yulis padi pagi harinya ia bersama warga lainnya langsung melakukan evakuasi sisa bangunan yang runtuh. Keluarganya mengungsi sementara waktu di rumah tetangganya.
“Tadi sudah dievakuasi sama warga. Sekarang saya mengungsi karena rumah saya tidak bisa ditempati lagi,” ujarnya.
BPBD Tinjau Lokasi Rumah Warga yang Ambruk di Kota Banjar
Setelah mendengar adanya rumah warga yang runtuh tersebut pada Rabu pagi tim petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) langsung meninjau lokasi rumah ambruk.
Menurut Kepala BPBD Kota Banjar, Kusnadi, rumah ambruk tersebut karena memang kontruksi bangunannya sudah lapuk dan tidak layak huni. Bukan karena faktor bencana alam akibat hujan deras maupun angin kencang.
Ia pun memastikan dalam kejadian tersebut tidak sampai menimbulkan korban jiwa karena sebelumnya penghuni rumah sudah terlebih dahulu mengungsi.
“Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Terkait bantuan nanti kita lihat karena ini tanahnya tumpang karang dan bukan karena korban bencana alam,” jelasnya.
Sementara itu, Lurah Kelurahan Mekarsari, yang saat itu ikut meninjau lokasi, Irfan Fauzi, membenarkan rumah warga ambruk di Kota Banjar yang ditempati keluarga Yulis tersebut merupakan tanah tumpang karang.
Pihaknya pun sudah mengupayakan bantuan sejak dua Minggu yang lalu untuk rumah tidak layak huni tersebut. Namun belum sempat terealisasi karena kelengkapan administrasi.
“Kami jauh hari sudah mengupayakan. Cuma karena itu tanahnya tumpang karang jadi harus ada koordinasi dengan pihak-pihak terkait,” katanya. (Muhlisin/R7/HR-Online)
Editor: Ndu