Pencipta lagu Syam Permana kini menjadi viral karena tak dapat royalti dari karyanya. Syam merupakan pencipta lagu dangdut tahun 80-an hingga 90an. Kini ia terpaksa menjadi kuli dan pemulung.
Padahal karena lagu-lagunya ini membuat banyak penyanyi menjadi tenar. Kehidupan sang pencipta lagu ini serba kekurangan, apalagi jika melihat kehidupan para penyanyi yang populer berkat karya Syam.
Saat ini Syam tinggal di Desa Sukaresmi, Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi. Namun sebenarnya ia lahir dan berkarya di Ibu Kota Jakarta.
Baca Juga: Jennifer Jill Terjerat Kasus Narkoba, Ajun Perwira dan Anaknya Jadi Saksi
Kehidupannya di Sukabumi juga sangat miris. Ia terpaksa menjadi kuli serabutan bahkan pemulung untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Kisah Pilu Pencipta Lagu Syam Permana
Syam Permana membuat lagu hanya dengan secarik kertas dan juga pena. Tidak ada alat ketik yang ia miliki.
Syam menciptakan lagu pertama kali untuk Lulu Ervan dari Orkes Melayu Sonika pimpinan Asdi Noor tahun 80-an.
Ia mengirimkan lagu-lagunya itu ke berbagai rumah produksi. Namun hanya Orkes Melayu Sonika yang menerimanya. Saat itu ia masih tinggal di Jakarta dan masih berusia 22 tahun.
Lagu Syam kemudian dibeli seharga 25 ribu rupiah saja. Tak berselang lama, karya dari pencipta lagu Syam Permana pun naik harga menjadi 50cribu rupiah.
Hal itu terjadi ketika personil kelompok Orkes Melayu Tralala tahun 1985 membeli lagu-lagu ciptaannya.
Syam sempat menjalani kehidupan nomaden. Ia kerap kerap berpindah-pindah rumah, mulai dari Cengkareng, Ancol hingga Pondok Gede.
Masuk tahun 1990, artis besar mulai melirik karyanya. Sebut saja Imam S Arifin, Ida Laela, Mega Mustika, Ana Sanjaya dan masih banyak lainnya. Artis-artis ternama tersebut kala itu membeli lagu-lagunya dengan harga 200 ribu rupiah per lagu.
Pindah dari Jakarta ke Sukabumi
Tahun 1999, pencipta lagu Syam Permana pun meninggalkan ibukota Jakarta. Hal ini karena krisis moneter yang terjadi kala itu.
Meski sudah tidak berada di ibukota, Syam masih tetap aktif menulis lagu. Terakhir Inul Daratista berminat membeli lagunya yang berjudul “Terima Kasih”.
Melalui perantara Yongky RM, lagu tersebut mendapatkan harga 500 ribu rupiah saja. Uang hasil penjualan lagu tersebut, ia bagi dengan Yongki.
Baca Juga: Emma Stone Bintangi Cruella, Tampilkan Karakter Penjahat Ikonik Disney
Dari sekian banyak lagu Syam, ia tidak mendapatkan royalti. Padahal pada tahun ini saja banyak lagu-lagunya yang dulu kembali hits.
20 Pengacara Siap Bantu Hak Syam Permana
Masih banyak warga Indonesia yang memiliki hati yang baik. Hal ini jelas membawa angin segar terutama bagi kehidupan sang pencipta lagu Syam Permana.
Banyak pengacara yang ingin membelanya dan mengubah hidupnya menjadi lebih layak. Bahkan sampai 20 pengacara siap membela Syam.
Salah satu kuasa hukum Syam, Anggi Triana Ismail mengatakan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang hak Cipta memungkinkan Syam untuk mendapatkan hasil jerih payahnya itu.
Salah satu pasal dalam undang-undang tersebut menjelaskan, badan usaha atau personal yang mengkomersilkan karya harus mendapatkan izin. Tak hanya itu, pemilik karya juga harus mendapatkan royalti.
Anggi pun menjelaskan, tidak ada ciptaan lagu yang dijual. Hal tersebut hanya strategi dari tempat produksi saja. Adapun prosedurnya adalah tetap harus meminta izin di hadapan notaris.
Anggi pun sedang menyelidiki surat perjanjian antara pencipta lagu Syam Permana dengan sebuah perusahaan. Dalam perjanjian itu Syam hanya diberi 800 ribu per dua bulan dalam kurun waktu satu tahun.
Karya Syam Permana
Memang ada ratusan judul lagu yang telah Syam Permana ciptakan. Berikut ini adalah beberapa lagunya: Biarkan Berlalu oleh Muchsin Alatas, Tidak Semua Laki-laki-Waldy HS, Kau Milik Siapa-Inul Daratista dan Eliana Ayu Soraya.
Lalu lagu Kau Milik Siapa oleh Indah Sundari serta Benalu Cinta oleh Imam S Arifin.
Sementara itu Karya Cipta Indonesia (KCI) melihat banyak karya Syam yang beredar di Youtube.
KCI pun kerap memberikan royalti kepada pencipta lagu Syam Permana dari Rp 300 hingga Rp 400 ribu.
Pencipta lagu Syam Permana kini hanya bisa menanti nasib baik berpihak kepadanya agar kehidupannya bisa berubah. (R7/HR-Online)