Sinopsis The Flowers of War menceritakan serbuan tentara Jepang ke sebuah Kota Nanking, China tahun 1937. Film bergenre drama ini merupakan arahan dari sutradara Zhang Yimou. Durasi film ini 140 menit dengan bahasa Mandarin, Inggris, dan Jepang.
Film ini rilis pertama kali pada 16 Desember 2011. Dalam pembuatannya bekerjasama dengan berbagai pihak. Produser penggarapan adalah Williamn Kong, David Linde, Zhang Yimou, Zhang Weiping, dan Brandt Andersen.
Naskah dari film ini merupakan hasil karya Liu Heng. Film The Flowers of War adalah adaptasi dari sebuah buku yang berjudul 13 Flowers of Nanking oleh Geling Yan dengan sinopsis menarik. Selain itu, perusahaan produksi untuk film ini adalah EDKO Film, Beijing New Picture Film, dan New Picture Company.
Sedangkan bagian distributor adalah EDKO Film, Wrekin Hill Entertainment, dan Row 1 Productions. Dalam pembuatannya menggunakan anggaran sebesar 94 juta dolar AS. Sedangkan pendapatan yang diperoleh adalah 95.3 dolar AS.
Review Sinopsis The Flowers of War 2011
Kisah awal berada pada tahun 1937 yang mana para wanita China berpotongan bob. Banyak anak laki-laki yang berkacamata berlarian untuk mencari sebuah perlindungan. Rupanya banyak tentara Jepang yang melakukan pengejaran.
Walaupun keadaan cukup beringas, masyarakat masih mendapatkan bantuan dari tentara China yang berusaha melindunginya. Tak berselang lama muncul sosok John yang berusaha mencari katedral Winchester. Tujuannya adalah untuk mengubur seorang pastor.
Baca Juga: Sinopsis Malcolm and Marie, Kisah Percintaan Dua Orang Pemuda
Dalam pencariannya, John bertemu dengan dua wanita China yang berpotongan bob. Pengakuan mereka adalah dari biara Katedrall Winchester. Tentu saja hal ini sesuai dengan keinginan John.
John Perias Mayat
Sinopsis The Flowers of War menceritakan bahwa John mulai mengikuti dua wanita itu menuju ke katedral. Sesampainya ke katedral, John sudah melihat banyak wanita penghuni biara yang berlindung. Sebab mereka menganggap bahwa biara adalah tempat yang aman.
Para wanita menganggap bahwa John adalah seseorang yang hampir sama dengan pastor. Tapi ternyata John adalah seorang perias orang mati. Hobinya pun mabuk dan orangnya cukup tamak.
Sikap John rupanya cukup parah dan tidak mau membantu. Para wanita meminta tolong kepada John agar mengantar penghuni biara untuk membetulkan truk. Namun, John menolaknya secara mentah-mentah.
Dalam hal ini, John lebih memilih tinggal di biara. Tentu saja tujuannya adalah untuk mencari persembunyian uang dan beberapa anggur. Hal ini akan sangat menyenangkan baginya karena mendapatkan jamuan yang gratis.
Serangan Tentara Jepang
Sinopsis The Flowers of War menjelaskan bahwa beberapa tentara China masih berusaha untuk melindungi wanita penghuni biara. Mereka berusaha melawan tentara dari Jepang. Sayangnya, tentara Jepang sudah memiliki teknologi yang canggih.
Tentara Jepang menindas masyarakat China dengan menggunakan tank. Sedangkan tentara China hanya memiliki amunisi yang tipis. Para pembela ini satu per satu mulai menjadi tameng untuk melindungi saudara-saudaranya.
Mereka mengalungkan sebuah bom di badan. Tak lama setelah itu, lari menuju tank seolah-olah tubuhnya adalah senjata. Cucuran darah, peluru bergelimang, suara teriakan, dan isak tangis menguasai China saat itu.
Pelacur
Sinopsis The Flowers of War menunjukkan banyak wanita cantik yang membawa koper sambil menggedor-gedor gerbang biara. Sosok George yang ikut berlari dengan para wanita itu menghalau mereka masuk ke biara. Pasalnya, gerombolan wanita berpotongan bob dan berparas cantik adalah golongan pelacur kelas atas.
Baca Juga: Sinopsis Blunt Force Trauma, Aksi Pencarian Gunslinger Sang Legendaris
Mereka sudah terkenal di Kota Nanking. Banyak yang menganggap jika mereka masuk ke dalam biara akan mengotori gereja. Tetapi wanita pelacur itu tetap saja nekat dengan melempar pakaian melalui gerbang.
Ada yang memanjat gerbang, lalu membukakan gerbang untuk teman-temannya. Dalam keadaan yang genting, mereka masih bisa masuk biara dengan gaya yang centil. Hal ini menyebabkan John yang beringas langsung bersiul menggoda.
Shu, salah satu wanita yang baik, mengintip wanita pelacur yang ada di ruang bawah tanah. Mereka menyulap ruangan itu dengan bau minuman keras. Bahkan tak jarang mereka menggoda laki-laki yang tinggal di biara.
Bagaimana kelanjutan dari sinopsis The Flowers of War? Apakah mereka bisa selamat dari ancaman tentara Jepang yang bengis? Saksikan kisah menarik film ini yang berjudul The Flowers of War. (R10/HR-Online)