Sindrom mulut terbakar atau burning mouth syndrome (BMS) merupakan suatu kondisi yang menyebabkan sensasi panas. Sensasi tersebut dapat terasa pada area mulut, termasuk bibir, gusi, tenggorokan, lidah, dan langit-langit.
Penyebabnya tergantung dengan klasifikasi yang berbeda. Namun, untuk penyebab utamanya terjadi kerusakan pada bagian saraf.
Saraf tersebut bertanggungjawab atas sensasi rasa sakit dan panas. Seseorang yang menderita sindrom ini akan mengalami berbagai gejala.
Anda pun juga bisa melakukan pencegahan hingga pengobatan akan penyakit tersebut. Saat konsumsi makanan dan minuman panas, maka lidah dan mulut akan terasa terbakar.
Kondisi ini juga bisa terjadi ketika anda konsumsi makanan dan minuman pedas. Namun, ternyata ada gangguan lain yang bisa menimbulkan masalah ini.
Bahkan masalah tersebut akan terjadi sampai berhari-hari, bahkan berbulan-bulan. Padahal tidak makan atau minum panas dan pedas.
Baca Juga: Gangguan Sendi Rahang, Cari Tahu Penyebabnya Sebelum Mengobati
Burning mouth syndrome biasa disebut juga dengan sindrom mulut terbakar. Istilah ini sesuai medis tanpa penyebab yang jelas.
Gangguan ini masih jarang terjadi, mungkin hanya 2% saja dari seluruh populasi di dunia. Penyakit ini bisa terjadi tiba-tiba dan berkembang secara perlahan.
Penyebabnya belum diketahui secara jelas sehingga akan sulit didiagnosa. Sulit pula ditemukan apa masalah yang terjadi.
Cara Mengatasi Sindrom Mulut Terbakar
Saat kondisi mulut terasa panas seperti terbakar yang aneh, sebaiknya anda tahu penyebabnya. Selain itu, anda juga perlu tahu bagaimana cara mengatasinya secara tepat.
BMS juga bisa diobati sesuai dengan penyebabnya. Sebaiknya ketika sudah mengalami hal ini, anda segera konsultasi ke dokter agar dapat penanganan tepat.
Sebab, ada dua jenis BMS dengan cara pengobatan yang berbeda. Berikut ini ada dua jenis gangguan tersebut dan cara pengobatannya.
Baca Juga: 7 Cara Ampuh Menghilangkan Bau Mulut
1. BMS Primer
Jenis sindrom mulut terbakar yang pertama yaitu BMS primer yang terjadi akibat kerusakan sistem saraf. Saraf yang terganggu terjadi pada bagian yang mengatur rasa nyeri dan indra perasa.
Cara mengatasi masalah ini cukup rumit. Kurang dari 30% BMS gejala yang terjadi berkurang setelah penderita ditangani dengan tepat.
Meski demikian, sindrom mulut ini masih bisa teratasi dengan beberapa cara. Salah satunya dengan terapi dukungan psikologis.
Selain itu, kenali gejalanya dan beberapa pengobatan. Cara yang bisa anda lakukan yaitu dengan capsaicin. Capsaicin merupakan zat yang terdapat pada cabai.
Jika anda jadikan obat kumur, maka kemungkinan besar bisa mengurangi gejala BMS. Meski terbilang efektif, namun akan timbul rasa pahit dan terbakar.
Sebaiknya konsultasikan ke dokter segera untuk menangani masalah tersebut. Anda juga perlu berhati-hati melakukan pengobatan sendiri.
Baca Juga: Penyebab Bibir Sumbing, Jenis, Gejala, dan Cara Pengobatannya
2. BMS Sekunder
Jenis gangguan yang terjadi pada sindrom mulut terbakar yang kedua dikenal dengan BMS sekunder. Cara pengobatannya pun berbeda karena gangguan ini terjadi karena adanya penyakit lain.
Kondisi ini pada umumnya perlu pengobatan sesuai penyebab utamanya. Pengobatan tersebut harus sesuai dengan gejala dan penyebabnya. Misalnya asam lambung naik, maka keadaan bisa teratasi dengan konsumsi obat penetralisir asam lambung.
Sedangkan jika terjadi karena mulut terasa kering, dapat anda atasi dengan minum yang cukup. Lalu untuk yang terkena infeksi mulut bisa anda atasi dengan minum obat pereda rasa nyeri.
Gejala BMS
Saat rongga mulut terasa nyeri dan panas setelah makan atau minum panas, itu sudah biasa. Namun, jika hal tersebut tidak anda lakukan, namun mulut terasa panas, maka hal tersebut yang perlu anda waspadai.
Hal ini menimbulkan kondisi yang tidak wajar. Sehingga anda perlu waspada dan mengetahui gejala yang muncul. Anda bisa terkena sindrom mulut terbakar.
Ketika seseorang mengalami sindrom ini, akan timbul beberapa gejala. Setiap kondisi yang timbul pun tidak sama. Cara pengobatan yang bisa anda lakukan sebaiknya sesuai dengan penyebabnya.
Gejalanya berbeda, ada yang merasa mulut reda saat makan dan minum. Selain itu, ada rasa kesemutan lidah yang muncul dan menghilang.
Bahkan ada juga yang merasakan gejala lain. Misal mulut kering, susah menelan, tenggorokan sakit, dan kesulitan merasakan makanan. Itulah beberapa gejala sindrom mulut terbakar. Pastikan anda kenali gejalanya sejak awal agar cepat mendapat penanganan. (R11/HR-Online)