Berita Pangandaran (Harapanrakyat.com),- Retribusi Ikan tangkap di Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat pada tahun 2020 mencapai 119,3 persen. Jumlah tersebut melebihi dari target Rp 1,7 miliar, Pemkab Pangandaran mendapat Rp 2,28 miliar.
“Tentunya kita patut bersyukur, karena bisa melebihi target dengan persentase yang cukup lumayan besar,” ujar Kabid Ikan Tangkap DKPKP Pangandaran Rusmana, Selasa (2/2/2021).
Rusmana menjelaskan, pada tahun 2020 kemarin, Pemkab Pangandaran menargetkan produksi tangkapan ikan sebanyak 2.843 ton namun terealisasi 1.258 ton. Atau masih kurang dari target. Meski demikian, nilai jual ikan cukup bagus selama 2020.
“Beruntung nilai jual ikan bagus selama 2020 kemarin, sehingga retribusi ikan tangkap Pangandaran telah melebihi target,” ucapnya.
Rusmana menyebut, tidak tercapainya target produksi ikan Pangandaran ini terpengaruh pandemi Covid-19. Para nelayan juga mempertimbangkan biaya operasional dan risiko lainnya saat pandemi Covid-19.
Dampak paling signifikan terjadi pada periode bulan April-Juli, yang merupakan awal munculnya pandemi Covid-19. Pada bulan itu tangkapan ikan para nelayan Pangandaran tidak maksimal. Biasanya produksi ikan setiap bulan mencapai 104,92 ton, namun pada saat pandemi terutama bulan Juli hanya mencapai 46,1 ton.
Sementara itu, target retribusi ikan tangkap Pangandaran tahun 2021 mencapai 2 ribu ton, atau nominalnya RP 5,4 miliar. Meski cukup berat, namun pihaknya optimis target tersebut dapat tercapai.
“Kecamatan Pangandaran adalah daerah yang paling besar menyumbang tertribusi dan produksi, atau mencapai 50 persen dari target,” ucapnya.
Eris (39), seorang nelayan Pangandaran mengaku hasil tangkapan ikan dari awal 2020 sampai saat ini masih normal. para nelayan Pangandaran bersyukur masih terus menangkap ikan dengan beberapa kilogram. “Sangat lumayan. Alhamdulillah bisa dapat beberapa kilogram ikan,” ucapnya. (Ceng3/R9/HR-Online)
Editor: Dadang