Berita Tasikmalaya (harapanrakyat.com),- Ratusan alumni SMAN 5 Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, mendatangi Mapolresta Tasikmalaya, Jumat (26/02/2021). Kedatangan ratusan alumni sekolah tersebut untuk menjalani proses pemeriksaan di Unit Tipidter Satreskrim Polresta Tasikmalaya, terkait dugaan penipuan yang menimpa mereka.
Kuasa Hukum dari ratusan alumni SMAN 5 Kota Tasikmalaya, Eki S Baehaqi, mengatakan, pemeriksaan tersebut merupakan tindak lanjut dari laporan sebelumnya, terkait dugaan penipuan dan penggelapan.
“Terdapat 391 alumni pelajar SMAN 5 Kota Tasikmalaya angkatan 2020 yang menjadi korban tipu gelap pembuatan album kenangan sekolah. Biasa album kenangan itu didapat usai lulus sekolah. Modusnya, terlapor berinisial DY asal Bandung itu berjanji membuatkan album sekolah,” terang Eki.
Kemudian, lanjutnya, seluruh alumni siswa angkatan 2020 itu menyetorkan uang Rp 350 ribu per orang. Pelaku DY menjanjikan para alumni akan mendapatkan paket lengkap Album Kenangan. Mulai merchandise berupa baju, video, foto album, foto per kelas, foto pribadi. Selain itu, foto ekskul, foto organisasi, foto guru, dan foto panitia.
Baca Juga : Ada Uang Rp 50 Juta, Pelaku Penipuan Janji Perkara di Polres Tasikmalaya Beres
Alumni SMAN 5 Kota Tasikmalaya Terima Kaos & Video Tematik
Namun, pada kenyataanya ratusan alumni siswa SMAN 5 Kota Tasikmalaya itu hanya mendapat kaos dan satu video tematik berdurasi satu menit.
“Terlapor berinisial DY yang mengatasnamakan perusahaan proyek pengadaan Album Kenangan. Seperti biasanya, menjelang kelulusan pelajar satu angkatan 2020 yang jumlah 391 orang itu membayar sebesar 350 ribu rupiah untuk album kenangan,” kata Eki.
Namun, sampai saat ini DY tidak memenuhi seluruh produk sesuai yang ia janjikan. Panitia sempat mencoba menghubungi langsung pihak perusahan yang diklaim oleh DY. Tapi ternyata perusahaan tersebut mengaku tidak pernah menggarap proyek pembuatan album kenangan para alumni pelajar SMAN 5 Kota Tasikmalaya tahun 2020.
Akibat peristiwa ini, para alumni siswa sekolah tersebut merasa dirugikan. Total kerugian dari 391 alumni siswa mencapai Rp 97.750.000 ribu.
“Total kerugian 250 ribu x 391 jadi 97.750.000. Karena paling budget untuk baju dan video tematik itu hanya 10 juta rupiah. Kami berharap agar aparat kepolisian mengusut tuntas kasus ini,” pungkas Eki. (Apip/R3/HR-Online)
Editor : Eva Latifah