Berita Banjar, (harapanrakyat.com),- Sejumlah ODGJ baru kian bertebaran di berbagai sudut Kota Banjar. Hal ini membuat sejumlah anggota komunitas relawan penanganan ODGJ pun harus turun tangan kembali.
Pada Senin (15/2/2021), mereka berhasil mengevakuasi sebanyak 4 ODGJ yang mana 2 di antaranya baru dari luar daerah.
Yeni Astuti, salah satu relawan, mengatakan, dari 4 ODGJ berjenis kelamin laki-laki itu masing-masing berada di 3 lokasi berbeda, mulai dari di kolong jembatan Parungsari, Alun-alun hingga depan Pos PJR Parungsari Banjar.
“Semuanya kita evakuasi hari ini. 4 orang ini 2 di antaranya ODGJ baru karena sebelumnya belum pernah terlihat,” kata Yeni kepada HR Online, Senin (15/2/21).
Salah satu dari ODGJ yang baru terlihat tersebut mengaku bernama Naryo, berasal Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah.
Saat evakuasi kondisinya tidak begitu parah dan masih bisa berkomunikasi dengan para relawan. Sedangkan satunya lagi sudah sulit untuk berkomunikasi.
“Ada dua ODGJ baru yang kami evakusi. Untuk dua lainnya memang lama yang sudah biasa berseliweran di jalan,” terang Yeni.
baca juga: Seorang ODGJ di Banjar Diduga Jadi Korban Pemerkosaan
Buangan Luar Daerah Banjar
Yeni menduga, yang baru terlihat tersebut merupakan lemparan dari luar daerah karena jarang warga yang mengenali dan masih terlihat asing.
Selain itu, selama ini ia bersama teman sesama komunitas selalu memantau setiap ada penambahan orang dengan gangguan jiwa yang sering berkeliaran di Banjar.
Pada saat pemantauan tersebut ia juga sering menerima laporan dari warga ketika terdapat ODGJ yang memang sering dikenali dan meresahkan.
“Kami juga kan melakukan pemantauan. Seharusnya karena sering dievakuasi ya berkurang, tapi ini kok malah terus bertambah. Ini kan aneh,” ujarnya.
Namun demikian, kata Yeni, sebagai seorang relawan kemanusiaan ia bersama teman relawan lainnya tidak begitu mempersoalkan hal tersebut, karena menurutnya komitmen dalam aksi ini yang paling penting.
Saat ini, para ODGJ tersebut sudah dibersihkan dan selanjutnya akan dibawa ke tempat rehabilitasi Yayasan Bani Syifa Kecamatan Lakbok, Kabupaten Ciamis guna mendapatkan perawatan lebih lanjut.
“Kemungkinan besok baru kami bawa ke Yayasan, karena sampai hari ini lokasinya sudah penuh oleh pasien yang sedang menjalani perawatan,” ujarnya. (Muhlisin/R6/HR-Online)
Editor: Muhafid