Berita Pangandaran (harapanrakyat.com),- Rata-rata hasil produksi padi di Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, per hektar lahan sawah mencapai 62,7 kuintal. Data yang tercatat pada Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Pangandaran, ada 16.546 hektar luas baku lahan persawahan.
Data tersebut tercata dalam data statistik pertanian, dan berdasarkan lahan jenis perairan dari sawah seluas itu terbagi enam klasifikasi.
Hal itu dikatakan Kabid. Tanaman Pangan dan Hortikultura Distan Pertanian Kabupaten Pangandaran, Aep Haris. Klasifikasi tersebut meliputi sawah irigasi teknis, sawah irigasi setengah teknis, irigasi desa non PU, irigasi sederhana, sawah tadah hujan, dan sawah rawa lebak.
“Lahan sawah terluas dari enam klasifikasi tersebut yang mengandalkan air hujan atau klasifikasi sawah tadah hujan luasnya mencapai 6.653.9 hektar,” terang Aep, belum lama ini.
Sedangkan, sawah yang perairannya mengandalkan dari irigasi teknis luasnya 6.254 hektar, irigasi setengah teknis ada 1.606.2 hektar. Kemudian, irigasi sederhana seluas 198 hektar, sawah irigasi desa non PU luasnya 1.245 hektar, dan sawah rawa lebah seluas 606.9 hektar.
Baca Juga : Hindari Hama, Petani Pangandaran Harap Musim Tanam Bisa Serempak
Aep mengatakan, pihaknya optimis produksi padi di Pangandaran mampu meningkat, sehingga akan memperkokoh ketahanan pangan daerah.
Upaya untuk mensukseskan tingkat produksi padi, pemerintah merekomendasikan agar petani menanam tiga jenis padi unggulan. Pihaknya pun akan mensosialisasikannya kepada 263 kelompok tani.
Jenis padi unggulan itu meliputi inbrida dengan tiga jenis varietas, yaitu inpari 32, 42, dan inpari 43. Untuk inpari 32 memiliki keunggulan tahan terhadap penyakit blas dan bakter.
“Sedangkan, keunggulan varietas inpari 42 bisa tahan dari serangan hama wereng coklat yang kerap menyerang bagian batang pohon padi. Kemudian, inpari 43 tahan terhadap penyakit blas dan aman dari serangan burung,” jelas Aep. (Cenk2/R3/HR-Online)
Editor : Eva Latifah