Berita Ciamis (harapanrakyat.com),- Akibat diserang hama wereng, sejumlah petani di Dusun Kebon Kalapa, Kelurahan Sindangrasa, Kecamatan Ciamis, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, gagal panen karena tanaman padinya mengering dan mati.
Mamay, salah seorang petani, mengatakan, sebelumnya tanaman padi miliknya tumbuh dengan baik. Namun, ketika sudah mengeluarkan bulir padi, hama mulai menyerang.
“Hama wereng menyerang setelah bulir padi sudah ada, sehingga tumbuh padi menjadi tidak baik. Bahkan, semakin lama tanaman padi banyak yang mengering dan mati, meskipun terlihat masih ada buahnya, tapi tidak ada isinya,” ungkapnya, kepada HR Online, Kamis (11/02/2021).
Lebih lanjut Mamay mengatakan, dari mulai penanaman hingga padi tumbuh, ia bersama petani lainnya selalu memberikan pupuk pada tanaman. Hal itu untuk menghilangkan hama, sehingga tanaman padi tumbuh dengan baik.
Ketika ada beberapa padi yang mati, Mamay langsung menyemprotkan obat untuk menghilangkan hama. Tetapi usahanya itu tidak berhasil, karena pada saat panen tiba, padinya tidak tumbuh dengan baik. Bahkan hampir seluruhnya mengering dan mati.
“Benih padi yang saya beli dengan merk Padi Ciherang untuk masa tanam dan panen tahun sekarang ternyata tidak kuat menahan hama. Padahal berbagai cara saya upayakan agar hama menghilang,” tuturnya.
Baca Juga : Hama Lalat Buah Serang Tanaman Cabai di Ciamis, Petani Terancam Gagal Panen
Hama Wereng Serang Jenis Padi Lainnya
Tidak hanya benih padi Ciherang, jenis padi Cianjur juga banyak dikeluhkan petani lainnya yang sama-sama gagal panen akibat diserang hama wereng saat tanaman sedang mengeluarkan bulir padi.
Mamay mengaku, tahun ini ia memilih mengganti jenis padi, karena tahun lalu menggunakan padi jenis ‘genep opat’ malah diserang hama. Tetapi tidak terlalu parah karena masih ada padi yang bisa dipanen.
“Sekarang malah padi jenis ‘genep opat’ yang bagus. Sedangkan, padi jenis Ciherang dan Cianjur malah kena serangan hama dan akhirnya gagal panen,” katanya.
Akibat kejadian ini, untuk masa tanam bulan depan Mamay akan kembali menggunakan benih padi ‘genep opat’. Terlebih sekarang sudah masuk musim penghujan.
“Untuk menghilangkan hama yang sekarang menyerang, saya akan memotong tanaman padi lalu membakarnya,” pungkas Mamay. (Es/R3/HR-Online)
Editor : Eva Latifah