Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),- Bendungan Manganti di Kecamatan Purwadadi, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, berdiri kokoh sejak dibangun pada era pemerintahan Presiden Soeharto.
Meskipun berada di wilayah Kabupaten Ciamis, namun lokasinya berbatasan dengan Kabupaten Pangandaran, dan juga Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.
Salah seorang warga setempat Kosim mengatakan, bendungan Manganti memiliki fungsi sebagai pengendali banjir Sungai Citanduy. Keberadaan bendungan ini sangat bermanfaat bagi warga di Kabupaten Ciamis, Kabupaten Pangandaran, dan Kabupaten Cilacap.
Apalagi saat hujan deras yang terjadi akhir-akhir ini, bendungan Manganti melindungi warga di sekitar Sungai Citanduy dari banjir.
“Selain sebagai pengendali banjir, bendungan juga berfungsi sebagai saluran irigasi sarana air untuk wilayah Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah,” jelas Kosim.
Bendungan Manganti Ciamis Diresmikan Presiden Soeharto
Keberadaan Bendungan Manganti Ciamis ini diresmikan oleh presiden RI kedua, Soeharto 30 tahun lalu.
“Pembangunannya memakan waktu lebih dari 10 tahun, mulai pembangunan tahun 1971 dan baru selesai tahun 1987,” katanya.
Bangunannya megah dan kokoh. Karena itu Bendungan Manganti teruji dan tahan meski aliran air sungai Citanduy mengalir deras.
“Bendungan manganti juga jalur irigasi Sidareja-Cihaur, keduanya diresmikan oleh Presiden Soeharto 20 Desember 2020 di Kabupaten Cilacap,” jelasnya.
Saat ini, aliran sungai di Bendungan Manganti terlihat kecoklatan. Hal itu lantaran sedang musim hujan. A
“Kalau hujan deras, tumpukan sampah plastik di bendungan terlihat penuh,” katanya.
Jika sebagian daerah di Jawa Barat terendam banjir karena bendungan jebol, berbeda dengan lingkungan sekitar Manganti yang aman dari banjir dan luapan sungai Citanduy.
“Pengelolaan bendungan Manganti menjadi tanggung jawab Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Dirjen Sumber Daya Air Balai Besar Wilayah Sungai Citanduy,” jelas Kosim.
Fungsi bendungan Manganti Ciamis ternyata tak hanya sebagai pengendali banjir, namun banyak dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai tempat piknik.
“Biasanya ramai, banyak masyarakat berkunjung sekedar berteduh dan memandang aliran sungai. Bukan hanya dari Ciamis, tapi dari Pangandaran dan juga dari Pangandaran. Mereka biasanya sengaja membawa bekal nasi timbel dan makan di tepi sungai,” pungkasnya. (Ceng2/R7/HR-Online)
Editor: Ndu