Berita Banjar (harapanrakyat.com),- Pemetaan lahan khusus area agrowisata unggulan dilakukan Pemerintah Kota Banjar, Jawa Barat, melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, serta Dinas KUKMP.
Lokasi untuk pengembangan sektor agrowisata unggulan tersebut berada di tiga desa wilayah Kecamatan Langensari, Kota Banjar, dengan total lahan seluas 200,13 hektar berdasarkan perhitungan Sistem Informasi Geografis.
Kepala Bidang Infrastruktur dan Kewilayahan Bappeda Kota Banjar, Husen Husaini, mengatakan, sebanyak 200,13 hektar lahan yang akan menjadi fokus garapan pengembangan sektor agrowisata unggulan. Lahan tersebut berada dalam wilayah Desa Langensari, Rejasari, dan Desa Waringinsari.
Adapun detail luas lahan untuk pengembangan sektor agrowisata buah berada di Desa Rejasari. Luas lahannya mencapai 51,86 hektar, kemudian untuk Desa Langensari luas lahannya sekitar 42,69 hektar, dan untuk Desa Waringinsari luas lahannya sekitar 105,58 hektar.
“Perhitungan itu masih berdasarkan peta Sistem Informasi Geografis. Tapi biasanya tidak jauh berbeda dengan hasil data real pemetaan di lapangan,” terangnya, kepada HR Online, Kamis (11/02/2021).
Baca Juga : Agrowisata Petik Buah Naga di Cidolog Ciamis, Bisa Nyicip dan Petik Sendiri
Agrowisata Unggulan di Pataruman Kota Banjar
Selain wilayah Kecamatan Langensari, lanjut Husen, lokasi lain yang akan menjadi area pengembangan sektor agrowisata unggulan yaitu Desa Karyamukti dan Sukamukti, Kecamatan Pataruman.
Sektor unggulan yang berpotensi untuk dikembangkan yaitu rambutan khas Batulawang. Kemudian, lokasi wisata Pasir Cabe, Desa Karyamukti yang sebelumnya juga sudah masuk dalam perencanaan pengembangan. Namun, lokasi tersebut belum sampai ke pencanangan menjadi pengembangan agrowisata.
“Pengembangan sektor unggulan dua wilayah kecamatan tersebut karena faktor pertaniannya memang mendukung. Berbeda dengan wilayah kota,” katanya.
Terkait target pengembangan sektor agrowisata unggulan tersebut, imbuh Husen, terpenting saat ini sudah melakukan penetapan dan pemetaan lokasinya secara bertahap dan terarah. Karena, sebagian wilayah seperti Desa Waringinsari, pengembangannya sudah mulai berjalan.
Selain itu, nantinya dalam pengembangan area agrowisata unggulan juga akan tersedia wahana penunjang wisata, seperti area taman bunga.
“Tadi pagi bersama Distan dan yang lainnya sudah melakukan pemetaan penyesuaian lokasi langsung ke lapangan. Paling tidak target 2 sampai 3 tahun ke depan hasil perkembanganya sudah bisa terlihat,” pungkas Husen. (Muhlisin/R3/HR-Online)
Editor : Eva Latifah