Berita Jabar (Harapanrakyat.com),- Pemprov Jawa Barat (Jabar) intens menyusun skenario penyuntikan vaksin Covid-19 guna mempercepat waktu vaksinasi dan bisa berjalan optimal.
Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengatakan proses vaksinasi membutuhkan waktu cepat agar bisa membangkitkan ekonomi Jabar. Sebab, bila vaksinasi berjalan lama tentunya pemulihan ekonomi akan semakin sulit.
“Minggu ini kami tengah membuat skenario penyuntikan vaksin Covid-19, dengan mempercepat waktunya. Kalau terlalu lama tentunya ekonomi semakin sulit bangkit,” ujar Ridwan Kamil via video konferensi dari Gedung Pakuan Bandung, saat berdiskusi dengan Dewan Pers, Jumat (22/1/2021).
Baca Juga: Edukasi Isolasi Mandiri Pasien Covid-19 di Jabar Perlu Ditingkatkan
Untuk mencapai herd immunity perlu melakukan penyuntikan terhadap 36 juta warga Jabar, atau 70 persen dari total jumlah penduduk 50 juta jiwa. Untuk itu, Jawa Barat membutuhkan 72 juta dosis vaksin.
“Butuh 72 juta dosis vaksin, untuk urutannya mulai dari tenaga kesehatan,kemudian profesi yang rawan termasuk wartawan. Lalu baru masyarakat umum dengan usia antara 18-59 tahun,” ucapnya.
Dalam skenario penyuntikan vaksin ini, Jabar butuh tambahan vaksinator supaya proses vaksinasi Covid-19 cepat. Saat ini secara bertahap Pemprov Jabar menyiapkan 11.00 vaksinator. Dengan jumlah itu, proses vaksinasi bisa berlangsung sampai 15 bulan. Ridwan Kamil menargetkan vaksinasi ini bisa selesai dalam 6-8 bulan.
“Waktu 15 bulan ini cukup lama. Jadi kami tengah menghitung kebutuhan vaksinator agar bisa selesai enam sampai delapan bulan,” katanya.
Jabar sedikitnya membutuhkan sekitar 30 ribu vaksinator untuk target 6-8 bulan vaksinasi. Selain penambahan vaksinator, tempat untuk penyuntikan vaksin pun harus banyak. Saat ini jumlah tempat untuk vaksinasi sekitar 1.000 tempat.
“Skenario penyuntikan vaksin terus kami buat. Supaya bisa cepat berarti memerlukan banyak tempat. Saat ini saya juga sedang mencari seribuan lokasi tambahan. Bisa di gedung serbaguna atau gedung olahraga dan gedung lainnya yang dapat dimanfaatkan,” ucapnya.
Ridwan Kamil pun berharap pemerintah pusat menyerahkan urusan penerima vaksin ke daerah. Sehingga bisa mempermudah bila ada calon penerima vaksin yang tidak hadir saat proses penyuntikan. (R9/HR-Online)
Editor: Dadang