Penyebab depresi berkepanjangan tidak selalu karena faktor pikiran atau emosi. Kondisi fisik maupun penyakit juga bisa menyebabkan kondisi ini. Mengenal penyebab depresi penting agar cara mengatasinya lebih efektif.
Depresi merupakan kondisi psikologis yang terjadi sebagai respon terhadap berbagai peristiwa yang terjadi. Menurut Wikipedia, dunia kedokteran memasukkan gangguan psikis ini sebagai kondisi medis yang perlu penanganan khusus.
Kondisi depresi berkaitan dengan kesedihan yang mendalam sehingga efeknya akan mengenai perasaan, pikiran, hingga mengganggu kesehatan mental. Namun penyakit fisik, perawatan medis tertentu, maupun penggunaan obat juga bisa memberikan efek samping terhadap kondisi psikologis.
Seseorang yang mengalami depresi biasanya merasakan suatu kesedihan, rasa cemas, hingga pikiran yang kosong. Sejumlah tanda-tanda depresi lainnya yang timbul antara lain perasaan bersalah, emosi atau kemarahan, maupun mudah tersinggung.
Seseorang biasanya mengalami depresi ringan saat tak mampu mengelola stres yang terjadi. Namun penyebab depresi berkepanjangan umumnya tidak bersifat tunggal. Ada banyak faktor lainnya yang ikut mempengaruhinya.
Kondisi tekanan psikologis ini juga bisa berkembang menjadi depresi akut maupun depresi mayor. Kondisi ini tak hanya terjadi pada orang dewasa. Para remaja maupun anak-anak juga bisa mengalami gangguan ini.
Faktor Penyebab Depresi Berkepanjangan
Stres, tekanan psikologis, maupun emosi sebenarnya merupakan hal yang lumrah. Apalagi dengan beragamnya tantangan hidup yang meski kita jalani. Justru tantangan inilah yang akan meningkatkan sistem imunitas tubuh dalam menghadapinya.
Menumpuknya pekerjaan kantor maupun persaingan bisnis bisa memicu stres. Namun urusan rumah tangga dan keluarga juga bukannya tanpa masalah. Baik untuk yang masih jomblo maupun berumah tangga masing-masing memiliki tantangan yang berbeda.
Stres yang tidak mampu kita kelola inilah yang bisa berkembang menjadi depresi. Nah, berikut ini berbagai faktor yang menjadi penyebab depresi berkepanjangan yang sebaiknya Anda tahu.
Kehilangan Orang Terdekat
Tekanan psikologis bisa terjadi karena kehilangan orang terdekat. Baik orang tua, anak, atau kekasih. Banyak anak-anak dan remaja yang mengalami depresi karena kehilangan orang tuanya. Begitu juga ibu yang depresi karena kehilangan anak.
Faktor ini menyebabkan hilangnya salah satu sisi yang membuat nyaman perasaan. Seperti suasana yang hangat maupun kekuatan ikatan emosi yang tiba-tiba hilang akan berdampak terhadap kejiwaan.
Trauma Pelecehan Fisik atau Emosional
Tidak sedikit anak-anak yang mengalami pelecehan atau bullying akan terbawa hingga dewasa. Peristiwa traumatis yang tidak segera mendapatkan pendampingan akan bisa menjadi penyebab depresi berkepanjangan.
Remaja yang saat kecil pernah mengalami peristiwa yang bersifat traumatis akan bisa mengalami depresi. Karena itu berbagai bentuk pelecehan seksual, fisik, maupun bully harus dicegah dan pelakunya mendapat hukuman.
Kondisi Keluarga
Tak sedikit pula kasus remaja yang mengalami depresi. Bukan karena faktor trauma yang menyebabkannya, melainkan karena kondisi dalam keluarganya. Perlakuan orang tua yang terlalu sibuk bekerja tak sedikit membuat anak-anak stres dan merasa tak berharga.
Begitu juga dengan anak-anak yang memiliki orang tua yang bercerai kebanyakan mengalami tekanan psikologis yang tidak ringan. Bahkan tak jarang kondisi dalam keluarga akan berpengaruh pada perilaku dan kepribadian anak saat dewasa.
Pola Pikir Negatif
Selain karena pengaruh faktor eksternal, cara kita berpikir ternyata juga bisa menjadi penyebab depresi berkepanjangan. Pola berpikir yang selalu berburuk sangka, negatif, penuh prasangka bisa memicu gangguan pada psikologisnya.
Kebiasaan dalam berpikir secara negatif mungkin lebih meningkatkan risiko terhadap depresi. Jika seseorang mengalami tekanan dari luar seperti pelecehan atau kejadian traumatis akan memperparah kondisi depresi yang terjadi.
Pikiran negatif setiap orang berlainan. Cara berpikir semacam ini juga bisa terbentuk karena pengalaman masa lalu sehingga menjadi kebiasaan. Pola berpikir yang selalu negatif sebenarnya justru membebani pikiran menjadi terlalu cemas berlebihan.
Faktor Genetik
Penyebab depresi berkepanjangan juga bisa karena aspek genetik dari orang tuanya. Jika Anda memiliki orang tua dengan riwayat penyakit depresi akan meningkatkan risiko Anda untuk mengalami kondisi yang serupa.
Namun faktor risiko bisa ditekan agar tidak berkembang. Salah satunya dengan memberikan lingkungan yang kondusif bagi perkembangan kesehatan mental anak. Orang tua maupun sekolah perlu memahami kepribadian anak agar potensinya berkembang.
Faktor Penyakit
Ada sejumlah jenis penyakit yang menyerang otak. Terganggunya fungsi otak bisa menjadi penyebab depresi berkepanjangan dan gangguan psikis. Termasuk berbagai penyakit saraf yang bisa membuat seseorang mudah mengalami depresi.
Namun penyakit juga bisa mempengaruhi psikologis secara tidak langsung. Terlebih jika dokter telah mengeluarkan diagnosanya tentang kondisi penyakit akan membuat penderita merasa cemas dan takut. Kondisi ini akan memicu depresi.
Pengaruh Lingkungan
Selain lingkungan keluarga atau sekolah, faktor lingkungan yang lebih luas juga bisa menyebabkan depresi berkepanjangan. Seperti penggunaan sosial media, hingga terjadinya bencana alam.
Faktor Biologis
Hal lainnya yang juga bisa menjadi penyebab depresi berkepanjangan adalah faktor biologis. Hal ini terjadi jika neurotransmitter, zat kimia dalam otak terganggu atau tidak seimbang, terutama serotoninnya. Hal ini bisa terjadi karena banyak faktor.
Gangguan ini akan menyebabkan fungsi otak tidak bisa optimal sehingga akan menyebabkan mudah terkena depresi. Untuk mengetahui apakah terdapat gangguan pada bahan kimia dalam otak ini tentunya membutuhkan pemeriksaan medis.
Tanda-tanda dan Gejala yang Menyebabkan Depresi Berkepanjangan
Ada sejumlah tanda yang memperlihatkan serangan depresi pada seseorang. Gejala ini bisa muncul saat mengalami depresi ringan hingga yang berat dan akut. Mengenal ciri-ciri gangguan psikologis penting agar tidak berkembang semakin parah.
Berikut ini berbagai ciri-ciri tekanan jiwa dari kadar yang ringan maupun gejala depresi akut yang wajib Anda tahu. Namun gejala ini bisa berbeda kadarnya pada setiap orang.
Ciri-ciri Tekanan Jiwa
- Mengalami gangguan tidur. Baik berupa insomnia atau kesulitan tidur maupun justru sangat senang dan lama tidurnya. Hal yang ekstrem bisa merupakan dampak karena penyebab depresi berkepanjangan.
- Gangguan pada nafsu makannya. Tanda-tanda depresi ringan bisa mulai dari nafsu makan yang menurun atau berkurang. Namun orang yang mengalami gangguan ini juga bisa menjadi meningkat nafsu makannya.
- Depresi karena tidak optimalnya fungsi otak akan menyebabkan kepala sering sakit dan pusing. Bahkan sakit ini biasanya tidak akan sembuh meskipun sudah minum obat.
- Sering mengalami lelah dan tubuh yang tidak bertenaga. Bahkan saat bangun tidur tidak membuat tubuh menjadi bugar namun justru tidak bersemangat.
- Sering mengalami kecemasan atau kesedihan yang berlebihan. Tak jarang pada gejala depresi akut bisa berlangsung dengan frekuensi yang sering atau terus menerus.
- Sering merasa gelisah, kesal, maupun frustrasi. Tak jarang perasaan ini timbul sebagai respon terhadap hal yang ringan maupun terjadi tanpa sebab.
- Sejumlah faktor penyebab depresi berkepanjangan juga akan menyebabkan kesulitan untuk fokus atau berkonsentrasi pada suatu pekerjaan atau pelajaran. Termasuk kemampuan kognitif dan mengingat yang menurun.
- Memiliki perasaan bersalah yang terus menerus. Kadang ini juga bercampur dengan perasaan seperti tidak berharga atau tidak berdaya.
- Dalam beberapa kasus, gejala depresi akut juga berupa perilaku yang senang menyakiti diri sendiri. Bahkan tak jarang muncul keinginan untuk mengakhiri hidup atau bunuh diri.
Cara Mengatasi Depresi Berkepanjangan
Setelah mengenal berbagai faktor penyebab depresi berkepanjangan maupun gejala yang ada, lantas bagaimana langkah pengobatannya?
Untuk cara mengatasi depresi berkepanjangan tentunya membutuhkan pemeriksaan medis terlebih dahulu. Jika Anda menemukan sejumlah gejala depresi akut sebaiknya segera periksakan ke psikiater.
Psikiater atau dokter jiwa mungkin akan melakukan sejumlah langkah psikoterapi. Termasuk dengan melakukan terapi kejut listrik terutama dalam memperbaiki fungsi otak yang menurun.
Psikiater biasanya juga akan memberikan obat anti depresi guna membantu meredakan ketegangan saraf. Untuk orang yang menderita depresi akut dan serius mungkin perawatan di rumah sakit merupakan solusi terbaik.
Namun jika Anda mengalami depresi ringan, mengonsumsi vitamin D juga bisa ikut membantu meredakan kondisi. Mengonsumsi beberapa jenis buah seperti kelengkeng juga berguna karena sifatnya yang menenangkan.
Demikianlah berbagai penyebab depresi berkepanjangan yang wajib Anda waspadai. Dengan memperhatikan berbagai tanda-tanda depresi yang ada kita bisa memberikan penanganan yang lebih cepat termasuk memeriksakan ke dokter jiwa. (R11/HR-Online)
Editor: Subagja Hamara