Berita Pangandaran (harapanrakyat.com).- Sejumlah orang tua siswa di Pangandaran, Jawa Barat, berharap KBM tatap muka segera dilaksanakan.
Tentunya dengan tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
Mereka menilai pembelajaran secara daring dari rumah atau jarak jauh kurang efektif.
Salah satu orang tua siswa asal Kabupaten Pangandaran, Bangi berharap agar pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar atau KBM dilakukan secara tatap muka.
Ia menilai belajar dalam jaringan (daring) tidak sukses dan tidak tepat sasaran bagi anak Sekolah Dasar maupun menengah.
Bangi menganggap pembelajaran melalui interaksi langsung setiap hari bertemu siswa jauh lebih manfaat karena penilaian anak juga akan obyektif berdasarkan kemampuannya.
“Berbeda dengan dalam jaringan (daring) karena pengerjaan tugasnya dibantu oleh orang tua bukan hasil kemampuan anak sendiri,” ujar Bangi, Kamis (7/1/2021).
Jika pembelajaran dalam jaringan, guru hanya akan menilai berdasarkan hasil kerja tugas-tugasnya saja tidak melihat dan interaksi langsung.
“Ini jelas kurang efektif pembelajaran tersebut diterapkan di usia dasar dan menengah,” katanya.
Menurutnya, apapun resikonya, ia mendorong pembelajaran atau KBM tatap muka secara langsung saja, dengan catatan penerapan prokes benar-benar diperketat.
“Kalau ada siswa yang suhunya diatas 36,5 derajat, lebih baik disuruh istirahat di rumah sajam,” jelasnya.
Ia pun meminta, jika pembelajaran tatap muka dilaksanakan, pihak sekolah harus mempersiapkan sarana pencegahan Covid-19.
“Mulai dari tempat cuci tangan, cek suhu, masker dan face shield termasuk juga mengatur jarak tempat duduk antar siswa,” ungkapnya. (Madlani/R8/HR Online)
Editor: Jujang