Nasi Kalong Bandung, salah satu kuliner unik khas Sunda yang wajib anda cicipi saat berkunjung ke kota ini. Nasi berwarna hitam yang terbuat dari nasi merah dengan tambahan kluwek dan rempah-rempah khas Nusantara lainnya akan menjadi sajian Nasi Kalong yang menggugah selera.
Mungkin sebagian besar kalangan masih asing dengan kuliner ini. Mengusung nama “Kalong”, warung makan ini hanya buka saat malam hari mulai dari jam 7 malam hingga 3 dini hari.
Salah satu keistimewaan dari kuliner ini adalah Nasi Kalong dengan pilihan nasi berwarna hitam yang terbuat dari nasi merah yang dimasak dengan menggunakan kluwek. Hal ini menghasilkan nasi yang berwarna hitam.
Nasi Kalong Bandung
Bandung sangat populer dengan potensi kulinernya. Menariknya lagi, Kota Kembang ini juga tersedia kuliner yang dijajakan pada malam hingga dini hari.
Baca Juga: Lumpia Basah Bandung, Kuliner Tradisional Pasundan yang Kaya Manfaat
Populer dengan sebutan Nasi Kalong, warung kuliner ini dapat menjadi rekomendasi bagi anda yang gemar berburu kuliner pada malam hari.
Nasi Kalong merupakan salah satu kuliner terpopuler yang berlokasi di Jl. RE Martadinata no 57, Kota Bandung. Sesuai dengan namanya, warung makan ini buka setiap malam hingga dini hari.
Sangat cocok untuk para nokturnal atau kalangan yang biasa “melek” pada malam hari. Semakin penasaran dengan kuliner ini, mari kita simak daya tarik Nasi Kalong khas Bandung secara lebih rinci.
Keunikan Nasi Kalong Bandung
Nama Kalong dalam bahasa Jawa berarti kelelawar. Mengenai sebutan Nasi Kalong, dapat dilihat dari berbagai hal. Mulai sajian nasi yang berwarna khas merah kehitam-hitaman menyerupai warna kalong.
Atau bisa juga karena warung makan ini buka dari malam hingga dini hari yang terkesan seperti kalong. Warung makan ini buka dari pukul 19.00 hingga 03.00 dini hari.
Hal menarik dari warung makan ini, semakin malam justru semakin ramai oleh pengunjung setianya. Bagi masyarakat yang berkunjung ke warung makan Nasi Kalong, akan disajikan dua pilihan nasi, yakni nasi putih serta nasi kalong dengan citarasa yang khas.
Selain menggunakan keluwek untuk menghasilkan nasi kalong berwarna hitam kemerah-merahan, juga terdapat beragam bumbu rempah yang berupa bawang merah, ekstrak cabai, hingga kelapa parut goreng sehingga mampu beraroma khas.
Menu Andalan Lain yang Memikat
Hal istimewa dari warung makan Nasi Kalong Bandung adalah tersedia 20 jenis lauk yang tersaji dengan model prasmanan. Mulai dari sayur mayur, daging, hingga lalapan. Akan tetapi, pada warung makan ini akan berganti menu dalam setiap pekannya.
Baca Juga: Cara Membuat Serabi Khas Bandung, Tradisional dengan Citarasa Khas
Hal ini bertujuan agar para pelanggan tidak bosan dengan menu makanan yang tersaji. Namun anda tidak perlu khawatir. Meskipun berganti menu dalam setiap pekannya, pelanggan tetap dapat menikmati menu khas dari warung makan ini.
Yang berupa ayam bakar madu serta buncis bakar. Kedua sajian ini menjadi menu favorit dari warung makan Nasi Kalong Bandung.
Menu lain tersedia di kedai Nasi Kalong selain menu utama sebelumnya yang cukup beragam. Mulai dari rendang bistik sapi, jengkol, ayam lemon, lumpia ikan, otak-otak, sambel, dan lain sebagainya.
Sistem makan pada warung ini adalah prasmanan, pelanggan dapat mengambil menu sesuai dengan selera. Yang kemudian langsung membayar ke meja kasir. Selanjutnya anda dapat menikmati menu makanan pada area makan outdoor, di tengah malam, serta udara yang terbuka.
Pasalnya, warung makan ini mengusung konsep tempat full outdoor dengan banyak meja kursi serta menggunakan payung besar sebagai atapnya. Sehingga sangat cocok untuk menikmati makan malam dengan udara malam di Kawasan Bandung Wetan.
Harga Menu Makanan Nasi Kalong Bandung
Untuk harga makanan yang tersedia pada warung makan ini cukup beragam, mulai dari rendang seharga Rp 20.000, buncis bakar Rp. 10.000, kulit ayam Rp. 10.000, ayam madu Rp 10.000, dan nasi Rp. 8000.
Baca Juga: Tahu Susu Lembang, Oleh-Oleh Khas Bandung Sayang Untuk Dilewatkan
Selain nikmat dan lezat, setiap menu yang tersaji juga sangat sehat. Karena makanan yang tersedia pada warung makan ini semua tidak mengandung MSG. Bumbu penyedap seperti kecap merupakan pilihan yang terbaik serta tidak sembarangan.
Bukan tanpa alasan dalam pembuatan Nasi Kalong Bandung menggunakan beras merah. Menurut pemilik warung, makan di malam hari tidak sama dengan makan saat siang hari. Kandungan lemak serta gizi dari makanan yang tersaji harus diperhatikan betul. (R10/HR-Online)