Selasa, April 1, 2025
BerandaBerita TerbaruMengenal Bondan Nusantara, Maestro Seni Pertunjukan Ketoprak

Mengenal Bondan Nusantara, Maestro Seni Pertunjukan Ketoprak

Bondan Nusantara merupakan salah seorang maestro seni pertunjukan tradisional ketoprak asal Yogyakarta. Hingga saat ini ia menjadi saksi sekaligus pelaku sejarah perkembangan bagi perkembangan ketoprak. 

Seni pertunjukan tradisional ketoprak sendiri merupakan sebuah karya seni berbentuk teatrikal. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) arti kata teatrikal yaitu berkenaan dengan seni sandiwara, banyak juga yang menyebutnya sebagai seni teater.

Kini kakek yang kurang lebih berusia 68 tahun itu masih berkecimpung dengan seni ketoprak. Kisah perjalanan hidupnya sangat inspiratif, terlebih ketika mengisahkan bagaimana di sisa umur yang sudah tak lagi muda ia gunakan untuk mempertahankan seni ketoprak.

Bondan aktif mengajar anak-anak usia dini untuk bermain ketoprak, hal ini semata hanya untuk mengabdikan diri pada ketoprak. Bondan menyadari dengan proses regenerasi pada anak usia dini maka seni pertunjukan tradisional ketoprak akan tetap eksis dan bertahan hingga pada masa yang akan datang.

Bakat Bermain Ketoprak Bondan Nusantara

Bondan Nusantara lahir di Bantul, DIY pada tanggal 06, Oktober 1952. Ia terkenal sebagai salah satu tokoh senior yang bergelar maestro seni pertunjukan tradisional ketoprak di Yogyakarta.

Bondan menceritakan awal mula ia terjun dalam dunia kesenian yaitu bergabungnya dengan grup seni pertunjukan tradisional ketoprak bernama “Dahono Mataram” pada era 70-an.

Baca Juga: Aliran Kebatinan Sapta Darma di Yogyakarta, Berawal dari Tukang Cukur

Saat bermain ketoprak untuk pertama kalinya, ternyata Bondan baru lulus pendidikan di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Menurut pengakuan Bondan, bakatnya bermain ketoprak ternyata ia peroleh dari darah kedua orang tuanya yang saat itu juga adalah pensiunan pemain ketoprak legendaris di Yogyakarta. Adapun kedua orang tua Bondan bernama Suyatin dan Kadariah.

Bondan sangat bersemangat dalam mempertahankan ketoprak salah satunya karena peninggalan dari kedua orang tua. Hal ini ia buktikan dari prestasi yang banyak diperolehnya dalam perlombaan ketoprak.

Selain bermain ketoprak, ternyata Bondan Nusantara juga merupakan penulis sekaligus sutradara produktif untuk seni ketoprak di TVRI era tahun 1980-1990- an di Yogyakarta.

Sejarah Ketoprak Berawal dari Budaya Petani di Pedesaan

Bondan menceritakan, seni pertunjukan tradisional ketoprak lahir dari ekspresi masyarakat agraris pada era kerajaan Mataram sekitar tahun 1755.

Sementara Handung Kus Sudayarsana dalam bukunya berjudul “Kethoprak” (1989:9), mengungkapkan bahwa sejarah ketoprak lahir pertama kalinya di Surakarta, Jawa Tengah. Namun tumbuh dan berkembang di Yogyakarta pada tahun 1930-an.

Handung mengungkapkan, “Lakon ketoprak pertama kali dibawa oleh Raden Mas Tumenggung Wreksodiningrat untuk mempopulerkan seni ketoprak di kalangan para petani”.

Pada umumnya para seniman ketoprak berpendapat, kata ketoprak berasal dari bunyi “prak-prak”. Bunyi tersebut timbul dari alat pengiring pertunjukan yang membunyikannya dengan cara memukul-mukulnya seperti kentungan.

Baca Juga: Kisah Bung Karno Saat Jadi Seniman Teater dan Penulis Naskah Drama

Bondan Nusantara menambahkan, secara luas ketoprak pada masa itu mempunyai fungsi sebagai bentuk ekspresi masyarakat agraris yang berguna untuk menghibur petani ketika berladang.

Sejalan dengan Bondan, Wijaya dkk, dalam buku berjudul “Kelahiran dan perkembangan Ketoprak” (1977: 97), menegaskan, ketoprak lahir dari permainan warga desa yang sedang menghibur diri.

Cara menghibur diri tersebut sangat unik, yakni dengan menabuh lesung dan kentongan secara berirama saat bulan purnama tiba. Selain itu, nama ketoprak juga berasal dari bunyi yang terdengar saat orang-orang menabuh alat musik pengiring bernama Tiprak.

Terinspirasi dari Buku Pramoedya Ananta Toer dan YB. Mangunwijaya

Berdasarkan wawancara Bondan dengan Radio buku pada tahun 2012, terungkap upaya Bondan mempertahankan eksistensi ketoprak ternyata terinspirasi dari buku. Buku tersebut adalah  “Tetralogi Buru” karya Pramoedya Ananta Toer, dan “Genduk Duku” YB. Mangunwijaya pada tahun 1990-an.

(Sumber ini diperoleh dari: Arsip wawancara dengan Bondan Nusantara dalam Buletin Suara Buku berjudul “Ketoprak Belum Mati” (Vol 1. Th 1, 2012).

Buku Tetralogi Buru karya Pram menurutnya memberikan ide serta gagasan perlawanan yang populer di kalangan para remaja dan pemuda saat itu.

Peluang ini kemudian tidak Bondan sia-siakan. Ia mencoba mengkombinasikan penulisan naskah ketoprak dengan semangat alur cerita Pram dengan tujuan menjadi populer sebagaimana Pram menyemangati anak muda.

Begitupun dengan Genduk Duku karya YB. Mangunwijaya. Menurut Bondan buku tersebut memiliki semangat perlawanan dan populer pula di kalangan pemuda era 90-an.

Dengan demikian, upaya mempertahankan seni ketoprak yang dilakukan Bondan Nusantara setidaknya terinspirasi dari dua buku populer dari para penulis yang terkenal saat itu. (Erik/R7/HR-Online)

Editor: Ndu

Bermain Mobil Remote Control di Sumedang

Bermain Mobil Remote Control di Sumedang, Bikin Libur Lebaran Lebih Seru

harapanrakyat.com,- Libur Lebaran merupakan momen yang paling banyak orang tunggu-tunggu. Selain sebagai kesempatan untuk berkumpul dengan keluarga dan teman, libur idulfitri juga dapat menjadi kesempatan...
Jalur Selatan Garut padat merayap

Hari ke-2 Lebaran 2025, Jalur Selatan Garut Padat Merayap

harapanrakyat.com,- Lebaran hari ke-2 di jalur selatan Garut, Jawa Barat, mengalami kepadatan di sejumlah ruas jalan nasional Limbangan dan jalan provinsi Leles-Kadungora. Petugas kepolisian...
Keindahan Leuwi Pamipiran dan Curug Panganten di Ciamis

Keindahan Leuwi Pamipiran dan Curug Panganten di Ciamis, Rekomendasi untuk Libur Lebaran

harapanrakyat.com,- Di Ciamis, Jawa Barat, tepatnya di Desa Tanjungsari, Kecamatan Sadananya, terdapat wisata alam yang masih terjaga keindahannya, yaitu Leuwi Pamipiran dan Curug Panganten...
Wisatawan Mulai Serbu Pantai Pangandaran

Wisatawan Mulai Serbu Pantai Pangandaran, Antrean Kendaraan Mengular di Pintu Masuk Obwis

harapanrakyat.com,- Memasuki H+1 Lebaran 2025, para wisatawan dari berbagai daerah mulai menyerbu pantai dan objek wisata (obwis) lainnya di Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat. Seperti...
Cara Membuat Live Photo di Android, Mirip GIF

Cara Membuat Live Photo di Android, Mirip GIF

Banyak pecinta gadget yang merasa penasaran dengan Live Photo di Android. Rasa penasaran tersebut berkaitan dengan definisi hingga cara penggunaannya. Berkaitan dengan hal itu,...
Spesifikasi HP Coolpad CP12 Neo, Bawa Baterai 5000 mAh

Spesifikasi HP Coolpad CP12 Neo, Bawa Baterai 5000 mAh

Coolpad CP12 Neo cukup menuai perhatian di tahun 2025 ini. Hal ini karena ponsel tersebut rilis dengan dukungan spesifikasi mumpuni di kelasnya. Spesifikasi HP...