Keteladanan Nabi Adam sudah bukan rahasia lagi bagi umat muslim. Adam as memang jadi salah satu nabi yang mempunyai banyak keteladanan. Keteladanannya pun sudah tertuang jelas dalam sejarah Islam.
Keteladanan Nabi Adam Dalam Sejarah Islam
Setiap umat muslim pastinya tahu bahwa Adam merupakan manusia pertama yang ada di Bumi. Allah SWT menciptakannya dari tanah liat yang kering dan hitam.
Kemudian atas kekuasaan Allah SWT, tanah liat tersebut berubah jadi berwujud manusia. Hal ini bisa Anda tahu dari QS Al-Baqarah ayat 30.
Dalam sejarah Islam soal keteladanan nabi, Adam as awalnya tinggal di surga. Allah SWT juga menciptakan Siti Hawa dari tulang rusuk Adam untuk menemaninya.
Baca Juga: Keteladanan Rasul Ulul Azmi, Ajarkan Kita Tentang Banyak Hal
Di surga, Adam dan Siti Hawa bisa mendapatkan apapun maupun melakukan banyak hal. Akan tetapi, Allah SWT melarang Adam dan Siti Hawa untuk mendekati, menyentuh, atau bahkan memakan buah khukdi.
Hanya saja, sebagai manusia biasa, Adam melanggar larangan dari Allah SWT tersebut karena bisik rayu setan. Ia tergoda dan pada akhirnya memakan buah khuldi bersama Siti hawa.
Kehidupan di surga yang awalnya rukun dan nikmat seketika berubah jadi malapetaka. Allah SWT murka karena Adam dan Siti Hawa melanggar larangan-Nya.
Karena hal itu, Allah SWT menurunkan Adam dan Siti Hawa ke muka Bumi. Selama di Bumi, keduanya terpisah selama ratusan tahun.
Atas kehendak Allah SWT, keduanya akhirnya bertemu di Arafah. Dari kisah Nabi Adam ini, ada beberapa keteladanan yang bisa umat muslim ambil. Berikut beberapa diantaranya:
Menerima Kehendak Allah SWT
Salah satu keteladanan Nabi Adam ialah menerima setiap kehendak yang Allah SWT. Bahkan ketika harus turun ke Bumi, Adam as sama sekali tak menyalahkan siapapun. Nabi ini juga tidak marah dengan Allah SWT.
Mengakui Kesalahan
Selain mau menerima kehendak dari Allah SWT, Adam juga berani mengakui kesalahannya. Adam sama sekali tak membantah terhadap kesalahan yang diperbuatnya. Dengan kesalahan yang diakuinya, Adam as siap menerima konsekuensi atas perbuatannya.
Melakukan Tobat Nasuha
Adam as merasa sangat berdosa karena sudah melanggar larangan Allah SWT. Karena hal itu, Adam as tak hanya mengakui kesalahannya saja, namun juga melakukan tobat nasuha.
Dalam keteladanan Nabi Adam ini, tobat nasuha merupakan tobat yang bersungguh-sungguh. Nabi Adam dan Siti Hawa memohon ampunan tiada henti kepada Allah SWT.
Dengan melakukan pertobatan tersebut, keduanya tentu saja tak akan mengulangi perbuatan yang sama. Selain itu, keduanya juga berupaya untuk menghindari segala bentuk dosa.
Baca Juga: Keteladanan Nabi Nuh Miliki Kesabaran yang Luar Biasa
Dengan kesungguhan hati dalam bertobat, Allah SWT lantas memberikan ampunan-Nya. Pada akhirnya, Nabi Adam dan Siti Hawa bisa kembali ke surga setelah melewati kehidupan di dunia bersama keturunan-keturunannya.
Hikmah Meneladani Nabi Adam
Setelah tahu apa saja keteladanan Nabi Adam, jangan lewatkan pula hikmahnya. Pada dasarnya, ada banyak hikmah dalam meneladani Adam as. Berikut ulasannya.
Tak Mudah Menyalahkan Orang Lain
Apabila meneladani nabi ini, maka Anda tak akan mudah dalam menyalahkan orang lain. Alih-alih mencari kesalahan pada orang lain, lebih baik instrospeksi diri dan melakukan pembenahan.
Apabila memang telah menyadari bahwa kesalahannya ada dalam diri Anda, segera akui. Mengakui kesalahan jelas lebih baik daripada menyalahkan keadaan maupun melempar tanggung jawab ke orang lain.
Tobat Sebagai Penebus Dosa
Berkaca dari keteladanan Nabi Adam, ketika melakukan dosa, baik itu sengaja ataupun tidak, sudah seharusnya langsung bertobat. Dengan tobat, maka dosa-dosa tersebut bisa hilang karena memperoleh ampunan dari Allah SWT.
Hanya saja, bukan sembarang tobat. Anda perlu lakukan tobat sebagaimana Adam as yang jelas bersungguh-sungguh.
Mantapkan hati untuk bertobat dan tak mengulangi dosanya lagi. Selain bersungguh-sungguh, tobat juga perlu Anda lakukan dengan ikhlas.
Jangan Mudah Tergoda Bujukan Setan
Hikmah lainnya yakni jangan mudah tergoda rayuan setan. Hal ini bisa Anda lakukan apabila terus meningkatkan iman dan taqwa sehingga dekat dengan Allah SWT.
Baca Juga: Keteladanan Nabi Sulaiman, Pemimpin yang Arif dan Bijaksana
Tak bisa kita pungkiri bahwa keteladanan Nabi Adam memang beragam. Setiap umat muslim sudah semestinya menjadikan sikap terpuji Adam as sebagai teladan atau contoh di kehidupan sehari-hari. (R10/HR-Online)