Jenis penyakit kulit eksim ada banyak sekali. Penyakit kulit eksim sendiri berbeda-beda tergantung gejala dan faktor penyebabnya. Memahami jenis-jenisnya dapat membantu Anda mencari penanganan terbaik, supaya tidak memicu kondisi yang semakin parah.
Semua orang tentu pernah terserang gangguan penyakit kulit. Mulai dari gatal, perih, timbul ruam, hingga nanah. Salah satu gangguan yang paling umum terjadi adalah eksim.
Eksim atau dermatitis merupakan kelainan kulit yang menyebabkan rasa gatal, kemerahan, bengkak, hingga iritasi.
Baca Juga: Penyakit Kulit Melasma, Pahami Pemicu dan Cara Mengatasinya
Meski tidak menular bahkan bisa sembuh seiring berjalannya waktu, namun tetap saja kehadirannya sangat mengganggu. Terlebih jika menimbulkan ruam-ruam kemerahan di permukaan kulit. Sudah pasti hal ini membuat tidak nyaman dan mengurangi rasa percaya diri.
Jenis Penyakit Kulit Eksim Berdasarkan Gejala dan Penanganannya
Penderita eksim kerap salah kaprah, karena menganggap gangguan kulit ini merupakan hal yang serupa. Sehingga mereka cenderung memilih alternatif pengobatan yang sama. Padahal, penyakit kulit eksim memiliki banyak sekali jenis.
Meski timbul dengan gejala yang hampir sama, bisa saja langkah penanganannya berbeda. Karena itu, penting sekali memahami jenis penyakit kulit eksim, supaya dapat menentukan pengobatan yang sesuai. Supaya semakin jelas, silahkan simak penjelasan lengkap tentang jenis-jenis eksim berikut ini.
1. Dermatitis Seboroik
Jenis yang pertama adalah dermatitis seboroik. Eksim jenis ini merupakan kondisi yang sangat umum terjadi di area kelenjar sebum.
Sebut saja kulit kepala, daerah lipatan kulit seperti batas hidung, alis, dan belakang telinga. Dermatitis seboroik dapat mempengaruhi orang dari segala usia, termasuk bayi.
Meskipun penyebab pastinya belum diketahui, namun ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi perkembangannya. Seperti produksi sebum yang berlebihan dengan kualitas kurang normal. Sehingga memicu peradangan kronis di permukaan kulit.
Terdapat sejumlah pengobatan untuk membantu mengendalikan gejala dan mengurangi peradangan akibat seboroik. Salah satunya perawatan topikal dengan sampo khusus, krim anti-jamur, dan lotion untuk mengurangi ruam kulit.
2. Dermatitis Kontak
Berbeda dengan seboroik, dermatitis kontak adalah jenis penyakit kulit eksim akibat paparan zat tertentu. Hal ini dapat terjadi baik karena paparan langsung atau reaksi alergi terhadap suatu zat.
Dermatitis kontak iritan terjadi saat kulit terkena bahan kimia yang merusak lapisan pelindung. Seperti deterjen, sabun, asam, alkali, bahan pembersih, atau zat iritan lainnya.
Sementara dermatitis kontak alergi terjadi ketika sistem imun tubuh bereaksi berlebihan terhadap zat alergen. Zat alergen yang dapat menyebabkan dermatitis kontak termasuk perhiasan, kosmetik, cat rambut, serta lateks.
Baca Juga: Perbedaan Eksim dan Psoriasis Tampak Serupa Namun Tak Sama
Gejalanya dapat bervariasi tergantung jenis dermatitis dan tingkat keparahannya. Misalnya kulit memerah, gatal, ruam, kering, pecah-pecah, hingga munculnya bercak berair. Langkah pengobatan yang bisa Anda lakukan adalah menghindari faktor pemicu.
Menggunakan pelembab atau krim topikal juga membantu mengurangi peradangan dan menghilangkan gejala gatal. Beberapa penderita juga bisa melakukan pengobatan dengan cara alami. Seperti menggunakan kunyit, minyak kelapa, daun pepaya, dan lidah buaya.
3. Dermatitis Atopik
Dermatitis atopik merupakan jenis penyakit kulit eksim yang bisa terjadi pada anak-anak hingga dewasa. Jika tidak mendapatkan penanganan tepat, dermatitis atopik bisa memberikan dampak signifikan pada kualitas hidup seseorang.
Gejala dermatitis atopik sangat bervariasi. Namun beberapa gejala umum yang mungkin muncul seperti gatal, ruam kemerahan, hingga pembengkakan. Menurut sejumlah penelitian, gangguan kulit ini biasanya disebabkan karena faktor genetik.
Kondisinya bisa semakin parah jika imun tubuh lemah. Cara tepat untuk mengatasi dermatitis atopik adalah selalu cermat dalam menjaga kesehatan kulit.
Selain itu, upayakan untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum menggunakan produk perawatan kulit tertentu.
4. Dermatitis Nummular
Jenis penyakit kulit eksim berikutnya adalah dermatitis nummular. Penyakit kulit ini seringkali menimbulkan ruam merah, kering, bersisik, bahkan luka berbentuk bulat atau oval. Akibatnya sudah pasti membuat penderita tidak nyaman sekaligus kurang percaya diri.
Penyebab pasti dermatitis nummular belum sepenuhnya ketahuan. Namun terdapat beberapa faktor dapat berperan dalam memicu kondisi ini. Seperti reaksi alergi, panas matahari, hingga kelembaban udara yang rendah.
Untuk mengatasinya bisa menggunakan krim pelindung kulit ketika cuaca panas. Selain itu, upayakan untuk menghindari sejumlah faktor pemicu. Misalnya zat-zat yang bersifat alergen atau berbahan keras.
5. Eksim Dyshidrotic
Terakhir ada gangguan eksim dyshidrotic atau dermatitis dyshidrotic. Gangguan kulit ini umumnya memicu ruam kecil berisi cairan di tangan dan kaki. Sehingga keberadaannya sangat mengganggu dan menyebabkan rasa gatal yang intens.
Baca Juga: Kulit Jari Tangan Mengelupas, Kenali Penyebab dan Cara Mengatasi!
Beberapa penelitian menunjukkan adanya kecenderungan genetik dalam mengembangkan eksim dyshidrotic. Selain itu, alergi terhadap suatu zat yang bersifat alergen juga bisa memperparah gejalanya.
Cara mengatasinya bisa dengan kompres air dingin, penggunaan krim, serta mengonsumsi obat anti gatal.
Itulah beberapa penjelasan tentang jenis penyakit kulit eksim, beserta gejala dan langkah penanganannya. Cara pengobatan di atas hanya bertujuan untuk meringankan gejala. Jika kondisi eksim semakin parah, langsung hubungi dokter untuk penanganan lebih lanjut. (R10/HR-Online)