Berita Pangandaran (harapanrakyat.com).- Harga kedelai saat ini melambung naik, dari Rp 6 ribu perkilogram, kini menjadi Rp 9 ribu perkilogramnya.
Kondisi ini dikeluhkan para pengrajin tahu di Kecamatan Parigi, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat.
Meski harga bahan baku naik, namun para pengrajin tidak lantas menaikan harga tahu.
Pengrajin justru mensiasati kenaikan harga kedelai dengan cara memperkecil ukuran tahu.
Hal itu dilakukan, Uus Rusmana, pengrajin tahu asal Karangbenda, Kecamatan Parigi.
Uus memilih tidak menaikan harga tahu, namun ukuran tahunya ia perkecil.
“Harga kacang kedelai mahal sekali, kondisi saat ini tidak mungkin menaikan harga, solusinya kita perkecil ukuran tahu,” ungkap Uus, Rabu (6/1/2021).
Uus menyatakan, sebelum harga bahan baku naik, tahu yang ia pasarkan ukurannya 19 ke 22.
Namun karena kacang kedelai mahal, saat ini ukurannya menjadi 19 ke 23 pemotongannya.
“Tahu yang perbungkusnya isinya 4 potong saya jual Rp 2000 rupiah, sementara yang satu bungkus isinya 15 potong saya jual Rp 5000,” katanya.
Ia mengaku, selama pandemi Covid-19 ini penjualan tahu cukup sepi.
“Mungkin masyarakat ekonomi terdampak Covid-19, sehingga ada penurunan terhadap daya beli,” jelasnya.
Sementara itu, Tedi Garnida, Kadis Perdagangan dan Koperasi UMKM Kabupaten Pangandaran menyatakan, adanya kenaikan harga kedelai tidak terlalu berpengaruh terhadap produksi tahu di Pangandaran.
“Saat ini masih diimbangi dengan ketersediaan stok kedelai yang terjaga,” ujar Tedi.
Hal ini tentu berbeda dengan kota-kota besar.
“Beda lagi mungkin jika di Kota Banjar dan Tasikmalaya,” pungkasnya. (Ceng2/R8/HR Online)
Editor: Jujang