Berita Tasikmalaya (harapanrakyat.com),- Harga kacang kedelai saat ini mengalami kenaikan, para perajin tahu-tempe Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, mengeluh. Menindaklanjuti hal itu, Bidang Ketahanan Pangan Dinas Pertanian Tasikmalaya melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah distributor, Rabu (6/1/2021).
Sidak ini tujuannya untuk memantau ketersediaan barang. Hasilnya petugas tidak menemukan adanya kelangkaan barang dan keluhan penurunan pembelian akibat harga kedelai naik saat ini.
Akibat harga kacang kedelai yang naik ini membuat perajin harus memutar otak agar tidak mengalami kerugian. Karena kenaikan ini membuat biaya operasional menjadi tidak seimbang.
Kabid Ketahanan Pangan Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kota Tasikmalaya Enung Nurteti mengatakan sidak ini sebagai langkah tindak lanjut adanya keluhan dari para perajin tahu-tempe.
“Kami langsung meminta keterangan kepada penjual dan distributor terkait ketersediaan kacang kedelai. Serta pengaruh dampak dari kenaikan harga kacang kedelai jenis import,” ungkapnya.
Baca Juga: Harga Kedelai di Tasikmalaya Mahal, Perajin Perkecil Ukuran Tahu
Enung menjelaskan kebutuhan kacang kedelai Tasikmalaya sebanyak 520 ton per bulan. Ketersediaannya pun saat ini masih cukup banyak bahkan surplus untuk wilayah Ciamis, Banjar, Pangandaran dan Garut.
Sementara kenaikan harga kedelai ini terjadi karena adanya keterbatasan penyaluran kepada distributor. Akibat adanya pembatasan pasokan dari Negara Amerika dan adanya gagal panen dan dampak masa pandemi.
“Salah satu solusi untuk menstabilkan harga kedelai para perajin harus bergabung dengan koperasi tahu tempe indonesia (KOPTI). Sebab dengan koordinasi oleh KOPTI para peserta sendiri, mendapatkan subsidi sehingga harga kacang kedelai bisa lebih murah,” jelasnya. (Apip/R9/HR-Online)
Editor: Dadang