Gejala penyakit difteri umumnya mirip dengan serangan flu. Hal ini yang menyebabkan pengobatan penyakit difteri sering terlambat. Mengenal penyebabnya sangat berguna untuk mencegah serangan penyakit menular ini.
Difteri, mengutip dari Wikipedia, merupakan jenis penyakit infeksi akibat serangan bakteri Corynebacterium diphtheriae. Penyakit ini banyak menyerang masyarakat kita. Anak-anak berumur kurang dari 10 tahun rentan terhadap bakteri ini.
Bahkan banyak negara miskin di berbagai belahan dunia dengan jumlah kasus difteri cukup besar. Selain bisa menyebabkan kematian, dampak penyakit menular ini juga cukup serius, seperti kelumpuhan otot hingga kerusakan ginjal dan jantung.
Penyakit difteri termasuk sangat menular seperti halnya flu. Penularan kuman difteri bisa melalui udara dari cairan orang yang menderita penyakit ini. Penggunaan handuk atau pakaian penderita serta minuman yang terkontaminasi juga bisa menjadi medianya.
Gejala penyakit difteri umumnya akan terlihat dari hidung yang tersumbat dan sakit pada tenggorokan. Hal ini karena bakteri difteri biasanya menyerang bagian selaput lendir dalam tenggorokan atau hidung.
Tanda ini memang sangat mirip dengan penyakit flu. Umumnya orang akan memberikan obat anti flu untuk mengatasinya. Padahal bakteri ini mampu memproduksi eksotoksin yang bisa merusak jaringan tubuh.
Ragam Tanda dan Gejala Penyakit Difteri
Sebagai jenis penyakit menular, tanda yang timbul akibat serangan bakteri ini biasanya akan mulai terlihat pada hari kedua hingga kelima setelah infeksi. Ini pun biasanya merupakan gejala ringan yang kebanyakan serupa dengan infeksi flu.
Namun berbeda dengan penyakit flu dan jenis infeksi lainnya, difteri justru lebih berbahaya. Kerena itu penting mengetahui berbagai gejala penyakit difteri sejak dini. Penanganan yang cepat bisa mencegah kondisi menjadi kronis.
Berbagai Gejala Penyakit Difteri
- Tanda yang muncul saat awal serangan infeksi bakteri difteri adalah pada saluran tenggorokan. Karena umumnya penderita akan mengalami sakit tenggorokan yang tidak segera hilang sendiri.
- Infeksi pada bagian tenggorokan juga akan menimbulkan rasa gatal atau perasaan tak nyaman pada sekitar amandel dan pangkal tenggorokan. Bahkan sekitar amandel akan terlihat adanya lapisan berwarna abu-abu.
- Infeksi pada tenggorokan juga akan menyebabkan timbulnya batuk. Namun batuk ini biasanya akan berlangsung berulang.
- Gejala penyakit difteri lainya yang juga sering terjadi adalah naiknya suhu badan. Tubuh akan mengalami demam, panas dingin, bahkan hingga terasa menggigil.
- Orang yang menderita penyakit ini juga akan mengalami pilek dan hidung tersumbat.
- Selain pilek, penderita tak jarang juga mengalami ngiler akibat gangguan pada jaringan larink.
- Penderita biasanya juga akan mengalami kesulitan untuk menelan makanan karena infeksi pada tenggorokan.
- Gangguan pada bagian larink juga akan menyebabkan orang yang menderita difteri akan mengalami gangguan saat berbicara. Bicara pun biasanya menjadi tidak jelas.
- Tanda atau gejala penyakit difteri lainnya biasanya penderita juga akan kesulitan saat bernafas karena terganggunya bagian tenggorokan.
- Serangan bakteri difteri juga akan menyebabkan kulit berubah warnanya menjadi kebiruan.
- Selain kulit yang berubah kebiruan, penderita umumnya juga akan mudah berkeringat, kulit yang memucat dan terasa dingin.
- Jika bakteri difteri telah menyerang dan merusak jaringan kulit, penderita akan mengalami bisul dan kulit yang menjadi kemerahan.
- Gejala penyakit difteri yang juga umum terjadi adalah kondisi tubuh yang terasa tidak nyaman. Kondisi ini biasanya disertai detak dan irama jantung yang berdebar lebih kencang dari biasanya.
- Bakteri difteri juga bisa menyerang saraf mata sehingga akan menyebabkan gangguan pada penglihatan.
- Dalam kondisi yang berkembang semakin parah, bakteri difteri juga akan menyebabkan terjadinya pembengkakan pada kelenjar getah bening. Penanganan medis harus segera Anda jalani.
Penyebab Penyakit Difteri dan Cara Penularannya
Seperti namanya, penyebab penyakit difteri adalah sejenis bakteri yang bernama Corynebacterium difteri. Bakteri inilah yang menyebabkan terjadinya infeksi dalam organ tubuh.
Selain mengenal deteksi dini terhadap gejala penyakit difteri, Anda juga perlu mengetahui berbagai hal yang bisa menyebabkan serangan infeksi ini. Berikut ini beberapa cara penularan penyakit ini yang sebaiknya Anda tahu.
- Melalui kontak langsung dengan orang yang terinfeksi. Baik melalui percakapan, bersin, atau batuk.
- Menyentuh benda atau barang yang biasa digunakan penderita. Seperti handuk, pakaian, mainan, dan sebagainya.
- Menggunakan sabun batangan bersama penderita. Termasuk peralatan kebersihan badan lainnya seperti sikat gigi atau spon sabun.
- Minum dari cangkir minuman yang juga diminum penderita.
- Selain penting mengetahui cara penularan, Anda juga perlu mengenal apa saja faktor risiko yang ikut menyebabkan penularan penyakit difteri. Berikut ini beberapa yang perlu Anda tahu.
- Risiko tertular penyakit ini semakin tinggi terjadi pada anak-anak balita alias bawah 5 tahun. Begitu juga dengan orang lansia atau berusia lebih dari 60 tahun.
- Orang yang tidak mendapatkan vaksinasi atau imunisasi difteri saat masih bayi.
- Lingkungan kawasan padat penduduk dengan sanitasi dan kebersihan yang buruk ikut meningkatkan risiko terserang bakteri ini.
- Orang dengan gangguan sistem imunitas, baik karena sedang sakit atau terserang gangguan autoimun.
Cara Mengobati Difteri dengan Bahan Alami
Deteksi dini terhadap gejala penyakit difteri penting untuk mencegah kondisi berkembang semakin parah. Selain terjadi pada orang dewasa, penyakit ini juga sering menyerang anak-anak. Penanganan yang cepat sangat penting karena bahayanya penyakit ini.
Penyakit difteri termasuk yang banyak terjadi di negara kita. Pemerintah sendiri telah menyediakan vaksin difteri sebagai langkah pencegahan penyakit ini. Dengan imunisasi akan membuat kekebalan tubuh anak-anak akan lebih tahan terhadap serangan bakteri ini.
Namun jika infeksi tetap terjadi pada anak-anak atau anggota keluarga, deteksi dini tentunya sangat penting. Sebelum membawa dan memeriksakan ke dokter, berikut ini cara mengobati difteri dengan bahan alami yang bisa Anda lakukan.
Jeruk Nipis
Cara mengobati penyakit difteri juga bisa dengan menggunakan air jeruk nipis. Namun agar efektif sebaiknya campur dengan air rebusan bunga rosella. Herbal ini berkhasiat mengatasi sakit tenggorokan sebagai gejala penyakit difteri.
Jus Nanas
Buah nanas kaya dengan kandungan bromelein yang bersifat anti radang yang juga ampuh dalam mengatasi jaringan sel tubuh yang rusak akibat bakteri difteri. Minum segelas jus nanas juga baik untuk meningkatkan kekebalan tubuh.
Air Garam
Penyakit infeksi terjadi karena serangan virus atau bakteri. Seperti halnya dengan virus Corona yang sedang menjadi pandemi saat ini, penanganan darurat bisa dengan minum air garam.
Cukup siapkan segelas air matang hangat dan tuangkan sedikit garam ke dalamnya. Setelah itu aduk dan gunakan untuk berkumur hingga ke tenggorokan. Jika perlu minum sedikit saja untuk meredakan gejala penyakit difteri.
Bawang Putih
Jenis bumbu dapur yang satu ini kaya dengan kandungan minyak atsiri yang bersifat anti radang dan anti bakteri. Kandungan organusulfida dalam manfaat bawang putih juga efektif mengatasi membran kelabu akibat bakteri difteri.
Yang tak kalah menarik, bawang putih juga saltivine yang berguna dalam memperbaiki jaringan sel yang rusak akibat infeksi bakteri ini. Makna secara berkala untuk meredakan penyakit menular ini.
Buah Pinang
Jenis buah yang satu ini juga bisa menjadi bahan alami untuk mengobati infeksi difteri. Tumbuk halus buah pinang yang kemudian Anda larutkan dengan air panas. Tambahkan sedikit madu dan minum secara berkala.
Makan Sayuran
Mengonsumsi masakan sayuran juga berguna untuk meredakan gejala penyakit difteri sekaligus meningkatkan imunitas tubuh. Sayuran yang perlu Anda manfaatkan adalah brokoli dan bayam yang memang kaya nutrisi.
Air Lemon dan Madu
Alternatif bahan alami yang juga baik untuk mengatasi penyakit difteri adalah air lemon dengan campuran madu. Kandungan vitamin C dan nutrisi lain yang terkandung dalam herbal ini sangat baik untuk memperbaiki kekebalan tubuh.
Mengonsumsi air lemon hangat dengan tambahan madu setiap hari juga baik untuk memperbaiki sistem imunitas tubuh. Selain bisa memperbaiki jaringan yang rusak, minuman ini juga bisa meredakan gejala yang ada.
Buah Mengkudu
Untuk mengatasi difteri Anda juga bisa memanfaatkan buah mengkudu. Kandungan anti toksin dalam buah ini berguna menghalau toksin dalam darah. Mengkudu juga bersifat anti biotik yang berkhasiat mengatasi penyakit akibat bakteri.
Demikianlah berbagai gejala penyakit difteri yang sebaiknya Anda kenali sejak awal. Deteksi dini penyakit menular ini penting karena bahaya infeksi ini. Anda bisa menggunakan berbagai bahan herbal alami untuk penanganan yang cepat.