Gejala long Covid-19 berikut dampaknya yang perlu diwaspadai, terutama oleh penyintas positif virus Corona. Pada umumnya siapa saja bisa mengalami gejala Covid-19.
Namun, efek akibat dari virus mematikan itu ternyata dapat bertahan lebih lama dalam tubuh. Bagi pasien positif Corona, penyakit tersebut menjadi hal tersulit untuk dihadapi.
Merangkum dari berbagai sumber, istilah Long Covid-19 karena virus ini menyerang pasien tersebut dalam waktu yang lebih lama. Seperti telah kita ketahui, pasien Covid-19 rata-rata bisa pulih dalam jangka waktu 2 mingguan.
Tetapi, tak jarang pula yang kemudian mereka mengalami efeknya, yaitu berupa infeksi. Sekalipun setelah pasien tersebut negatif virus Corona.
Baca Juga : Vaksinasi Covid-19 di Indonesia Perlu Dukungan Warga Terapkan 3M
Melansir dari Time of India, bahwa penelitian terbaru menemukan sekitar 96 persennya pasien Covid-19 mengalami sakit dalam waktu lama, dengan sejumlah gejala selama 90 hari lebih.
Gejala Long Covid-19
Istilah dan Orang yang Berpotensi Menularkan
Istilah long Covid-19 ini untuk menentukan apa saja gejala yang pasien Covid-19 hadapi. Bahkan, setelah pasien tersebut sembuh dari penyakitnya serta dinyatakan telah negatif virus Corona.
Menurut NICE (National Institute for Health and Care Excellence), Long Covid-19 pada umumnya berlangsung selama 12 minggu lebih. Meskipun beberapa orang menganggap bahwa gejala yang berlangsung selama 8 minggu lebih juga sudah termasuk Long Covid-19.
Berkaitan dengan hal itu, para peneliti menyatakan bahwa, pasien dengan gejala tersebut berpotensi akan mengalami kerusakan secara permanen pada jantung, ginjal, paru-paru, atau otak.
Bahkan, mereka juga bisa mengalami gejala menurunnya kondisi tubuh walaupun tidak terdeteksi adanya kerusakan pada organ-organ tersebut.
Baca Juga : Ciri Happy Hypoxia, Gejala Corona yang Disebut Paling Mematikan
Durasi Gejala
Sebuah studi yang belum lama ini diterbitkan medRxiv, menyebutkan, pasien Long Covid-19 banyak yang tidak dapat bekerja lagi hingga 6 bulan pasca terinfeksi virus Corona.
Studi tersebut mengklaim telah mengamati sebanyak 3.762 orang berusia 30 sampai 59 tahun dari 56 negara yang mengalami gejala Covid-19 selama 28 hari lebih.
Dilakukannya penelitian ini guna mengkarakterisasi gejala serta perjalanan waktu si pasien dengan Covid-19 yang berlangsung lama. Berikut dengan dampak yang terjadi pada kehidupannya sehari-hari. Baik dari pekerjaan sampai kondisi pasien tersebut kembali sehat seperti sebelumnya.
Berdasarkan penelitian, sekitar 96 persennya pasien Long Covid-19 menderita gejala yang berbeda selama 28 hari lebih. Bahkan, sejumlah pasien tidak bisa pulih sepenuhnya setelah 6-7 bulan pasca diagnosis.
Para penderita sering melaporkan gejala long Covid-19 yang mereka alami bervariasi. Tapi, rata-rata pasien melaporkan gejala umum terjadi.
Dari hasil penelitian itu para peneliti akhirnya bisa menentukan tiga gejala berdasarkan laporan pasien Covid-19, mengenai gejala yang paling sering mereka alami. Dan berlangsung dalam waktu yang lama.
3 Gejala Paling Sering Dialami Pengidap Long Covid-19
Baca Juga : Gastrointestinal Jadi Gejala Covid-19, Begini Penjelasan Para Peneliti
Gejala Long Covid-19 yang pertama adalah kelelahan. Lebih dari 80 persen mereka yang mengalami Long Covid-19 mengeluhkan kondisi tersebut.
Selain itu, pada bulan Februari 2020, Organisasi Kesehatan Dunia melaporkan bahwa kelelahan menjadi gejala Covid-19 paling umum urutan ketiga.
Gejala yang kedua adalah kabut otak. Dalam penelitian serupa, sebanyak 58 persennya pasien long Covid-19 melaporkan tanda-tanda kebingungan mental atau kabut otak.
Kemudian, gejala yang ketiga yaitu pasien long Covid-19 sering mengalami malaise pasca melakukan aktivitas atau olahraga.
Dalam hal ini, pasien mengalami gejala yang memburuk setelah melakukan aktivitas ringan, baik aktivitas fisik maupun mental. Sekitar 72 persen pasien long Covid-19 mengalami gejala tersebut.
Gejala Lainnya
Selain merasa kelelahan, kabut otak, dan malaise pasca aktivitas sebagai gejala long Covid-19 paling umum, peneliti juga menemukan adanya gejala lain. Seperti sensasi neurologis, nyeri otot, sakit kepala, insomnia, masalah memori, jantung terasa berdebar-debar.
Kemudian, kepala terasa pusing, nafas terasa sesak, mengalami masalah keseimbangan, sampai dengan masalah bicara.
Seperti kita ketahui bahwa kasus Covid-19 hingga saat ini angkanya masih tinggi. Oleh sebab itu, selalu patuhi protokol kesehatan dan tetap lakukan 3M. (Eva/R3/HR-Online)