Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),- Hujan deras yang terjadi dalam sepekan terakhir ini, membuat peternak bebek petelur di Desa Rawa, Kecamatan Lumbung, Kabupaten Ciamis, mengeluh. Pasalnya, hujan mengakibatkan produksi telur menurun drastis.
Salah seorang peternak bebek petelur asal Desa Rawa, Yayan Sarip, mengatakan, hujan yang berkepanjangan bebek petelur miliknya menjadi mandeg (tidak bertelur). Dari 250 bebek atau itik, hanya 30-40 ekor saja yang berproduksi.
“Musim hujan berkepanjangan betul-betul berdampak pada ternak bebek. Bahkan, tingkat produksi menurun drastis hingga 20-25 persen setiap harinya,” katanya kepada HR Online, Minggu (10/01/2021).
Sehingga, lanjut Yayan, dengan menurunnya tingkat produksi, jelas peternak merugi. “Kami tidak bisa mengurangi kebutuhan pakan, tapi produksi telur bebek malah berkurang,” ucap peternak bebek petelur dari Desa Rawa ini.
Selain tingkat produksi menurun drastis, dengan cuaca ekstrem juga membuat ukuran telur pun tidak normal seperti hari biasanya.
Saat musim hujan, ukuran telur bebek menjadi lebih kecil. Sehingga, harga jualnya pun tidak seperti ukuran telur normal.
Sementara untuk bisa normal seperti hari biasanya, setidaknya memerlukan waktu dua sampai tiga minggu.
Menurutnya, meskipun bebek atau itik merupakan jenis unggas yang senang dengan air, bukan berarti cocok di tempat yang dingin.
“Akan tetapi, biasanya bebek akan kembali berproduksi normal setelah beradaptasi dengan cuaca ekstrem atau suhu rendah,” pungkasnya. (Edji/R5/HR-Online)