Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),- Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, saat ini masih dalam status zona merah Covid-19. Hal tersebut sesuai hasil evaluasi Satgas Covid-19 Pemerintah Provinsi Jawa Barat beberapa waktu lalu.
Menurut Kepala Bidang P2P Dinas Kesehatan Ciamis, dr. Bayu Yudiawan, ada beberapa faktor yang menjadikan Ciamis kembali zona merah. Salah satunya, karena kasus kematian Covid-19 meningkat. Kemudian adanya lonjakan kasus pasca libur panjang.
“Ciamis saat ini masih dalam status zona merah, karena angka kematian Covid-19 meningkat. Dari data, saat ini yang meninggal ada 57 orang,” katanya, Rabu (20/1/2021).
Lebih lanjut Bayu menuturkan, berdasarkan analisis kajian epidimologi, ternyata memang ada beberapa daerah di Ciamis yang menjadi kantong urban. Daerah kantong urban tersebut meliputi, Kecamatan Panumbangan, Sukamantri, Panjalu dan Sukadana.
“Kita bisa lihat angka kematian itu ada di daerah kantong urban tersebut. Namun, yang meninggal itu adalah orang tua dengan usia 50 ke atas, karena mempunyai riwayat komorbid,” tuturnya.
Faktor Lain yang Menjadikan Ciamis Masuk Status Zona Merah Covid-19
Selain faktor tersebut, ada beberapa faktor yang menentukan zonasi risiko daerah meningkat atau tidaknya. Selain itu, ada beberapa indikator, seperti halnya penilaian dari kajian epidemologinya, dan pelayanan kesehatannya.
“Kita ada 2 kali ledakan kasus. Pertama bulan November atau waktu jelang pilkades. Akan tetapi, waktu itu bisa terkendali, karena jumlahnya bergelombang. Kemudian libur panjang akhir tahun 2020,” katanya.
Bayu menambahkan, Kabupaten Ciamis sebelum masuk dalam status zona merah, terlebih dulu zona oranye selama 7 minggu berturut-turut.
Maka dari itu, untuk menekan angka kenaikan kasus Covid-19, pemerintah selalu melakukan tes swab. Bahkan saat ini, sudah mencapai 28 ribu orang dari total penduduk 1,4 juta atau setara dengan 1 persen lebih.
“Kita itu lebih waspada, jadinya hasilnya pun sesuai ritme kerja. Kalau kita berada di zona hijau atau aman, tetapi di lapangan terjadi beberapa kasus itu yang dikhawatirkan, dan dipertanyakan kinerjanya seperti apa,” jelasnya.
Sementara untuk mengembalikan Ciamis menjadi zona oranye, Bayu mengakui kemungkinan cukup berat. Pasalnya, saat ini indeks risiko hanya 1,53.
Akan tetapi, katanya, jika masyarakat patuh dan disiplin menerapkan protokol kesehatan 3M, mungkin bisa tercapai.
“Intinya kita atau masyarakat harus tetap menerapkan memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak. Hal tersebut bisa membantu agar menekan lonjakan kasus. Kemudian jangan berpergian kemana-mana jika hal itu tidak penting, lebih baik di rumah,” pungkasnya. (Ferry/R5/HR-Online)
Editor : Adi Karyanto