Berita Pangandaran, (harapanrakyat.com),- Bahu jalan Anggaraksan di Dusun Mekarasih, Desa Paledah, Kecamatan Padaherang, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, tergerus akibat banjir. Air sebelumnya meluap dari Rawa Ciilat. Sementara Kondisi ini membahayakan pengendara yang melewati jalan tersebut.
Kepala Dusun Mekarasih, Desa Paledah, Turiman, mengatakan, jalan cor tersebut dibangun sekitar tahun 2018-an dan kondisi bahu jalan di Pangandaran tersebut masih lebar. Tapi setelah banjir menggenang lama kelamaan mulai tergerus.
“Bahu Jalan Anggaraksan tersebut mulai tergerus sedikit demi sedikit ketika banjir menggenang areal pesawahan,” kata Turiman saat diwawancara HR Online, Jum’at (22/1/2021).
Lebih lanjut Turiman yang biasa dipanggil Herman itu menambahkan, jalan cor Anggaraksan tersebut mobilitasnya sangat tinggi. Jalan tersebut sering dilalui oleh warga dari tiga dusun dan dua desa yakni Paledah dan Maruyungsari.
“Akibat bahu jalan yang terus tergerus ini jelas sangat membahayakan warga yang melewati jalan tersebut,” jelas Turiman.
Turiman menjelaskan, sebanyak 80 tugu di wilayahnya terkena dampak banjir rawa Ciilat tersebut. Akibatnya banyak warga yang terganggu pekerjaannya bahkan sampai menganggur.
“Kita terus mengedukasi warga agar tidak patah semangat untuk berusaha, dan kita coba bagikan polybag ke setiap rumah untuk ditanami dengan tanaman sayuran konsumsi sehari-hari,” kata Turiman.
Turiman juga mengajak warganya untuk membuat makanan olahan yang nanti bisa dijual ke warung-warung untuk menambah penghasilan.
“Warga kami sebanyak 170 tugu dan 80 tugu hampir terkena dampak akibat banjir tersebut, juga jalan alternatif yang sudah kian membahayakan, semoga ini cepat tersolusikan,” pungkasnya.
Sementara salah seorang pengguna jalan, Ai Hasan mengatakan, dirinya tidak menyadari bahu jalan tersebut sudah mulai mendekati jalan akibat tergerus banjir.
“Saya ga menyadari kok tanggul bahu jalan semakin hilang. Mungkin tergerus air yang menggenang ini sudah hampir 3 bulan belum juga surut. Mudah-mudahan banjirnya segera surut,” pungkas Ai Hasan. (Madlani/R7/HR-Online)
Editor: Ndu