Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) mendorong media online untuk mengubah cara berpikir. Dari cara berpikir wartawan jadi cara berpikir seorang pebisnis untuk meraih kesejahteraan pers.
Hal itu diungkapkan perwakilan Majelis Etik AMSI, Yosep Adi Prasetyo, saat pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) AMSI tahun 2021 yang diselenggarakan secara virtual, Sabtu (23/1/2021).
“AMSI perlu mengubah cara berpikir dari wartawan menjadi cara berpikir pebisnis untuk meraih kesejahteraan pers,” ujarnya.
Baca Juga: Selamat, Riana A Wangsadireja Terpilih Sebagai Ketua AMSI Jabar
Mantan anggota Dewan Pers ini mengatakan, untuk mewujudkan hal tersebut, maka diperlukan Panduan dan Prinsip Etika Bisnis untuk perusahaan media siber. Panduan tersebut selain berisi nilai-nilai, juga berisi kebijakan, etika, dan prinsip bisnis anggota AMSI serta sanksi.
“AMSI pada dasarnya adalah organisasi non profit, tetapi perlu juga meluaskan misi agar profitable,” katanya.
Hal senada diungkapkan Ketua Umum AMSI, Wenseslaus Manggut. Menurutnya, lanskap media saat ini cukup rumit. Apalagi komoditi terbesar media dari segi bisnis dan distribusi saat ini jadi ladang bisnis bagi platform.
“AMSI perlu menjaga agar ekosistem digital ini lebih fair untuk media online,” katanya.
Rakernas AMSI Rumuskan Strategi Media Online Bertahan dari Krisis Covid-19
Sementara itu, Rakernas AMSI tahun 2021 dihadiri oleh 65 peserta. Selain pengurus Nasional, peserta juga berasal perwakilan 21 AMSI wilayah.
Pembahasan utama dalam Rakernas tersebut adalah menyoroti kondisi internal dan eksternal para anggota AMSI wilayah.
Sekjen AMSI Wahyu Dhyatmika, mengatakan sinkronisasi kondisi eksternal dan internal baik pusat maupun wilayah penting untuk membangun persepsi yang sama.
“Hal ini dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran yang ingin dicapai,” ujar Wahyu yang juga menjabat sebagai Pimred Majalah Tempo.
Sementara Perwakilan Pertimbangan dan Pengawas AMSI I’in Yumiyanti mengatakan, AMSI sebagai organisasi pers perlu inisiatif baru untuk memperkuat organisasi.
Strategi tersebut terutama untuk membantu anggota AMSI bertahan dari krisis akibat pandemi Covid-19. Namun tetap menjalankan marwah pers yang independen dan dipercaya publik.
Wakil Direktur Detiknetwork ini mengatakan, kualitas media dan keberlangsungan bisnis media harus merata antara para anggota AMSI. Hal lain yang lebih penting adalah kesejahteraan para wartawan yang juga harus diperhatikan oleh AMSI.
“AMSI memang beranggotakan perusahaan pers, bukan beranggotakan wartawan, tetapi harus diingat juga wartawan ini adalah pilar utama pers,” katanya. (Ndu/R7/HR-Online)
Editor: Ndu