Berita Tasikmalaya (harapanrakyat.com),- Aktivis PMII Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, menyoroti pemerintah kota dalam menangani kasus Covid-19 yang kini jumlahnya semakin meningkat.
Ketua Umum PC PMII (Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia) Kota Tasikmalaya, Pipin Hidayat, menilai, keseriusan pemerintah kota dalam menangani penyebaran Covid-19 di daerahnya sudah hilang.
Menurutnya, kebijakan yang dikeluarkan Pemkot Tasikmalaya melalui Surat Edaran seolah kini menjadi hiasan semata. Hal ini terbukti kalau pemkot lalai. Bahkan memberikan contoh yang tidak baik bagi masyarakat dengan melakukan kegiatan Touring Pemkot Tasikmalaya ke Pangandaran dan Cipatujah.
Seharusnya, pemerintah memberikan contoh baik dalam melakukan kegiatan-kegiatan bagi masyarakat. Mulai dari masalah waktu, tempat, dan aktivitas kegiatan yang pemerintah lakukan.
“Kegiatan ini sangat ironis sekali. Di tengah tegasnya kebijakan Pemerintah Kota Tasikmalaya terhadap masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan. Yang mana warga tidak melakukan aktivitas lebih dari jam 20.00 WIB, tapi pihak pemkot sendirilah yang melanggarnya,” kata Pipin, Minggu (10/01/2021).
Baca Juga : Bertahan dari Pandemi Covid-19, Kakek di Tasikmalaya Ini Sukses Budidaya Jamur Tiram
Aktivis PMII Kota Tasikmalaya ini juga mempertanyakan, kalau masyarakat yang melanggar dapat sanksi, lantas kira-kira sanksi apa yang harus pemkot sendiri terima.
Pemerintah pusat dan provinsi harus melek, serta melakukan langkah-langkah yang tegas terkait perilaku sebagian aparatur pemerintah Kota Tasikmalaya yang seperti itu.
Karena menurut Pipin, segala kemungkinan terkecil dalam situasi Covid-19 harus diantisipasi. Apalagi hari ini hampir 98 persen kelurahan di Kota Tasikmalaya sudah terpapar wabah Covid-19.
“Maka wajar apabila masyarakat Kota Tasikmalaya masih lalai terhadap segala kebijakan dan himbauan pemkot. Karena, pihak pemerintahnya sendiri juga lalai dan melanggar atas komitmen kebijakan yang telah pemerintah buat,” ujarnya.
Pipin menambahkan, kegiatan pemerintah harus berbanding lurus dengan kebijakannya. Peribahasa guru kencing berdiri, murid kencing berlari mungkin sangatlah tepat, terkait peristiwa yang terjadi di Kota Tasikmalaya saat ini. (Apip/R3/HR-Online)
Editor : Eva Latifah