Berita Nasional, (harapanrakyat.com),- Jumlah tenaga medis positif Covid-19 terus bertambah. Bahkan menurut laporan IDI, hingga Desember 2020 sudah 363 tenaga media yang tewas. Karena itu penting melakukan upaya preventif untuk melindungi para tenaga medis.
“Meningkatnya angka kematian tenaga medis merupakan dampak dari terus meningkatnya jumlah penderita Covid-19,” kata Dr Adib Khumaidi SpOT dari Tim Mitigasi Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Senin (15/12).
Dalam keterangannya kepada pers, Adib Khumaidi mengatakan bahwa dari tenaga medis yang tewas terdiri dari 202 dokter, 15 dokter gigi, dan 146 perawat.
Meningkatnya angka kematian maupun jumlah tenaga medis positif Covid-19 terjadi sebagai dampak peningkatan jumlah penderita Covid-19. Baik yang mereka yang mendapat perawatan maupun yang OTG (orang tanpa gejala).
Menurut Adib Khumaidi, pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang baru saja berlangsung berpotensi ikut meningkatkan fluktuasi angka penularan Covid-19. “Kami menghimbau kepala daerah dan pendukungnya agar menghindari aktivitas yang melibatkan kerumunan massa,” katanya.
Baca juga: Persiapan Vaksinasi Covid-19, Kemenkes Libatkan 463 Ribu Nakes
Tingginya jumlah tenaga medis positif Covid-19 maupun yang tewas, menurut Adib, harus menjadi peringatan agar kita semua selalu waspada. Terutama dengan mematuhi dan melaksanakan protokol kesehatan (3M).
Mengabaikan protokol kesehatan, menurut Adib, berarti Anda tidak hanya mengorbankan diri sendiri tetapi juga bisa mengancam keselamatan keluarga dan orang terdekat. Pandemi hanya bisa berlalu jika semua pihak saling bekerja sama.
Upaya Antisipasi Tenaga Medis Positif Covid-19
Sedangkan Ketua Umum Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), Harif Fadhilah SKp SH MKep MH menyatakan kurangnya perlindungan terhadap perawat. Khususnya mereka yang bertugas di puskesmas.
Menurut Harif, jumlah perawat yang meninggal dunia di puskesmas cukup banyak, bahkan merupakan yang terbanyak kedua. “Sebagai fasilitas kesehatan tingkat pertama, Puskesmas mempunyai perlindungan yang kurang memadai untuk para tenaga kesehatan,” katanya.
Karena itu Harif Fadhilah mengharapkan agar pemerintah, baik di pusat maupun daerah, khususnya Dinas Kesehatan setempat meningkatkan fasilitas perlindungannya. Baik alat pelindung diri (APD) maupun fasilitas lainnya.
Sementara itu Ketua Umum Perhimpunan Dokter Gigi Indonesia (PDGI), Dr Drg Sri Hananto Seno SpBM(K) MM menekankan pentingnya masyarakat menjaga kebersihan gigi dan mulut. Ini sangat berguna untuk menghindari penularan Covid.
Baca juga: Izin Vaksin Covid-19, BPOM dan MUI Ingin Pastikan Keamanannya
“Menjaga kebersihan mulut dan gigi juga penting selain menjaga imunitas tubuh. Ini karena penularan utama Covid-19 melalui droplet atau cairan dari mulut,” katanya mengingatkan.
Data Tenaga Medis Positif Covid-19 yang Meninggal
Dari jumlah tenaga medis positif Covid-19 yang meninggal itu meliputi 107 dokter umum (dengan 4 guru besar), 92 dokter spesialis (7 diantaranya guru besar), 2 residen, dan 1 orang masih dalam verifikasi.
Para tenaga medis yang tewas akibat Covid-19 berasal dari berbagai daerah. Meliputi DKI Jakarta 51 nakes terdiri 31 dokter umum, 5 dokter gigi, 21 perawat, Jawa Timur 86 nakes terdiri dari 41 dokter, 2 dokter gigi, 43 perawat.
Selanjutnya Jawa Tengah 21 dokter dan 22 perawat dan Jawa Barat 43 nakes terdiri dari 20 dokter, 4 dokter gigi, dan 19 perawat. Sumatera Utara 24 dokter dan 3 perawat, dan Sulawesi Selatan 7 dokter dan 3 perawat.
Banten 7 dokter dan 2 perawat, Bali 6 dokter, DI Aceh 6 dokter dan 2 perawat, DI Yogyakarta terdiri dari 6 dokter dan 2 perawat, dan Kalimantan Timur 5 dokter dan 3 perawat.
Kalimantan Selatan (4 dokter, 1 dokter gigi, dan 6 perawat), Riau (5 dokter), Kepulauan Riau (3 dokter dan 2 perawat). Sumatra Selatan (4 dokter dan 5 perawat), dan Sulawesi Utara (3 dokter).
Nusa Tenggara Barat (2 dokter dan 1 perawat), Sumatra Barat (1 dokter, 1 dokter gigi, dan 2 perawat), Sulawesi Tenggara (1 dokter dan 2 dokter gigi), dan Kalimantan Tengah (1 dokter dan 2 perawat).
Baca juga: Mitigasi Covid-19 dengan Agama dan Meningkatkan Kepedulian Sesama
Lampung (1 dokter dan 1 perawat), Bengkulu (1 dokter), Kalimantan Barat 1 perawat, dan Nusa Tenggara Timur (1 perawat). Juga Maluku Utara (1 dokter dan 1 perawat), Papua Barat (1 dokter), dan Papua (2 perawat).
Sedangkan untuk Daerah Penugasan Luar Negeri atau DPLN, yaitu di Kuwait telah meninggal 2 orang perawat.
Untuk menekan jumlah tenaga medis positif Covid-19 ataupun yang meninggal, Tim Mitigasi IDI mendesak pemerintah mencukupi kebutuhan fasilitas nakes. Para tenaga medis juga dihimbau agar waspada dan selalu menggunakan APD saat menjalankan tugas. (R2/HR-Online)
Editor: Subagja Hamara