Berita Banjar (harapanrakyat.com),- Kegiatan SSB AKM tingkat SD (Sekolah Dasar) di Kota Banjar, Jawa Barat, harus menerapkan protokol kesehatan secara ketat dan mengikuti 3M.
Kegiatan SSB (Simulasi Skala Besar) hasil bimbingan teknis AKM (Asesmen Kompetensi Minimum) pada tingkat SD dilaksanakan Selasa (08/12/2020).
Hal itu dikatakan Kepala Bidang Dikdas Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Banjar, H. Ahmad Yani, kepada HR Online, Selasa (08/12/2020).
Ia menjelaskan, kegiatan SSB AKM tingkat SD tujuannya untuk mengenalkan cara, teknis, dan mekanisme pelaksanaan AKM pada jenjang SD, menuju Banjar sukses AKM tahun 2021.
Ada sekitar 15 sekolah tingkat dasar yang menjadi sasaran dalam simulasi tersebut. Jumlah sebanyak itu tersebar di empat kecamatan se-Kota Banjar. Rinciannya, 4 SD wilayah Kecamatan Banjar, 5 SD wilayah Kecamatan Pataruman, 4 SD wilayah Langensari, dan 2 SD wilayah Kecamatan Purwaharja.
Dari jumlah 15 SD itu, masing-masing sekolah diwakilkan oleh 5 orang siswa. Jadi se-Kota Banjar ada sekitar 75 orang siswa SD.
“Tapi karena kegiatan SSB AKM ini berlangsung semasa pandemi, maka harus menerapkan protokol kesehatan secara ketat, dan mematuhi 3M,” katanya.
Kemudian, lanjut Ahmad Yani, untuk memecah kerumunan dan mengikuti aturan protokol kesehatan, maka pelaksanaan SSB AKM ini menggunakan sistem UBKD (Ujian Berbasis Komputer During).
“Jadi, pihak sekolah hanya menyiapkan minimal lima perangkat sistem komputer IT saja. Kemudian, pihak sekolah juga wajib menerapkan prokesnya secara ketat, dan mematuhi pesan 3M-nya,” terang Ahmad Yani.
Baca Juga : Lagi, Satu Pasien Covid-19 di Kota Banjar Meninggal Dunia
Sekolah Patuhi Prokes 3M saat SSB AKM
Terpisah, Kepala SDN Sinartanjung, H. Euis Sumegawati, mengatakan, sekolahnya merupakan salah satu SD yang menjadi sasaran SSB AKM. Dalam pelaksanaannya, pihak sekolahnya juga menerapkan protokol kesehatan dan pesan 3M secara ketat.
“Sebelumnya sekolah kami sterilkan dulu dengan cara penyemprotan desinfektan oleh penjaga sekolah kami. Tentunya dengan memakai APD lengkap,” ujarnya.
Kemudian, pada bagian kursi tempat duduknya tetap menerapkan jaga jarak. Begitu pula tempat cuci tangan berikut sabun dan hand sanitizer lengkap tersedia.
“Sebelum masuk kelas terlebih dahulu melakukan pengecekan suhu tubuh terlebih. Kami juga mewajibkan agar memakai masker atau face shield bagi guru maupun ke-5 peserta sebagai wakil SSB dari sekolah ini,” kata Euis.
Ia juga mengimbau untuk sama-sama mematuhi protokol kesehatan dan pesan 3M, agar dapat memutus rantai penyebaran Covid-19. Euis berharap sekolahnya mampu mengikuti dan menjadi salah satu sekolah yang sukses AKM tahun 2021 mendatang. (Hendra/R3/HR-Online)
Editor : Eva Latifah