Penyebab penyakit kudis bisa ditimbulkan karena berbagai hal. Penyakit kudis memiliki banyak penyebab yang sering terjadi. Apalagi saat ini masalah kesehatan kulit tersebut sering menyebar di berbagai daerah di Indonesia.
Kudis itu sendiri adalah salah satu penyakit kulit yang bisa sembuh dengan beberapa metode. Namun pastikan jika Anda tahu, penyebab dan gejala yang sering timbul. Dengan begitu, Anda akan jauh lebih mudah untuk mengobatinya.
Penyebab Penyakit Kudis yang Umum Terjadi
Kudis, juga dikenal sebagai scabies, merupakan infeksi kulit yang disebabkan oleh tungau Sarcoptes scabiei. Tungau ini menggali lubang di lapisan atas kulit untuk bertelur dan berkembang biak, menyebabkan gejala seperti gatal intens dan ruam merah.
Baca Juga: Cara Mengatasi Gatal-gatal Alergi, Jenis dan Mencegahnya
Ada banyak faktor yang dapat mengakibatkan kudis menyerang. Penularan kudis terutama terjadi melalui kontak kulit-ke-kulit dengan seseorang yang terinfeksi.
Ini bisa terjadi dalam situasi seperti berpelukan, berjabat tangan, atau berbagi tempat tidur dengan orang yang terinfeksi.
Bahkan penyakit ini juga lebih sering menyebar dalam kontak jangka panjang dengan individu yang terinfeksi, seperti anggota keluarga atau teman dekat. Penyebab lain juga bisa karena menyebar lebih mudah di tempat-tempat dengan kontak dekat seperti asrama, penjara, atau rumah perawatan.
Masih banyak penyebab yang bisa ditularkan penyakit kudis. Mengalami gejala gatal dan ruam yang mencurigakan, sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan. Kudis dapat diobati dengan resep obat dari dokter dan langkah-langkah higienis untuk mencegah penularan lebih lanjut.
Gejala Penyakit Kudis
Kudis (scabies) adalah penyakit kulit yang penyebabnya adalah infestasi tungau Sarcoptes scabiei. Tungau ini menggali galeri atau jalur di bawah permukaan kulit untuk bertelur dan berkembang biak.
Infestasi tungau ini menyebabkan gejala seperti gatal parah, ruam merah, dan iritasi pada kulit. Kudis dapat menyebar melalui kontak kulit-ke-kulit, terutama dalam kontak jangka panjang atau kontak dekat dengan orang yang terinfeksi.
Baca Juga: Manfaat Lengkuas untuk Kesehatan Tubuh dan Kulit
Pengobatan kudis biasanya melibatkan obat-obatan scabicidal yang diresepkan oleh dokter, bersama dengan tindakan higienis untuk mencegah penularan lebih lanjut. Selain mengetahui berbagai penyebabnya, sebaiknya Anda juga tahu apa yang bisa dirasakan mereka yang mengalami kudis.
Sebenarnya gejala penyakit kudis (scabies) dapat bervariasi, tetapi biasanya termasuk gejala kulit yang gatal dan ruam. Namun salah satu gejala paling khas dari kudis adalah gatal yang sangat kuat, terutama pada malam hari. Gatal biasanya lebih buruk saat berbaring atau berada di tempat tidur.
Gatal ini merupakan respons terhadap reaksi alergi terhadap tungau dan produk limbah mereka di bawah kulit. Beberapa orang mungkin mengalami reaksi alergi lebih kuat terhadap tungau kudis, yang dapat menyebabkan pembengkakan, kemerahan yang parah, dan bahkan lepuh.
Area kulit yang terinfeksi kudis dapat mengalami ruam merah, lecet, dan bintik-bintik kecil. Ruam tersebut sering muncul di area lipatan kulit, seperti pergelangan tangan, sela-sela jari, siku, ketiak, area kelamin, dan bawah payudara pada wanita.
Pada anak-anak, ruam juga dapat muncul di kepala, leher, dan bokong. Saat Anda mengalami gejala tersebut sebaiknya untuk lebih memperhatikannya dengan tepat. Segeralah kunjungi dokter dan konsultasikan bagaimana cara untuk mengatasinya.
Cara Mengatasi Penyakit Kudis
Penanganan penyakit kudis sebaiknya di bawah pengawasan dan dengan resep dokter. Pengobatan yang efektif akan melibatkan penggunaan obat-obatan yang profesional kesehatan tentukan, bersama dengan tindakan higienis untuk mencegah penularan lebih lanjut.
Ikuti instruksi penggunaan obat dengan seksama sesuai dengan rekomendasi dokter. Penggunaan obat dapat melibatkan mengoleskannya pada seluruh tubuh dari leher ke bawah.
Setelah menerima pengobatan, cuci semua pakaian, handuk, dan seprai dengan air panas (minimal 50°C) untuk membunuh tungau dan telurnya. Juga, pastikan barang-barang pribadi seperti sikat rambut dan sisir Anda bersihkan.
Baca Juga: Manfaat Air Mawar untuk Wajah, Kulit Lebih Sehat dan Cerah Berseri
Selain itu, bersihkan lingkungan dengan cara menyapu atau menyemprotkan permethrin. Lakukan pada permukaan yang sering kontak dengan kulit (seperti tempat tidur dan sofa) dapat membantu mencegah penularan.
Penting untuk mengikuti rekomendasi dan petunjuk dari dokter secara ketat untuk memastikan pengobatan yang efektif. Hindari pengobatan sendiri atau mengandalkan solusi non-medis yang tidak terbukti.
Jika Anda memiliki pertanyaan atau kekhawatiran tentang penyakit kudis atau pengobatannya, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter, sehingga penyebab penyakit kudis dapat teratasi dengan cepat. (R10/HR-Online)