Penyebab henti jantung dan gejalanya yang perlu Anda waspadai. Karena, serangan jantung bisa datang secara tiba-tiba. Terutama bagi yang memiliki riwayat penyakit jantung.
Sudden cardiac arrest atau yang familiar dengan sebutan henti jantung adalah kondisi dimana jantung berhenti berdenyut secara spontan. Sedangkan, jantung merupakan organ vital yang apabila bermasalah, tentu akan memengaruhi organ lainnya.
Jika sudah demikian, tentu tak bisa dianggap remeh. Untuk memahami lebih lanjut, berikut akan mengulas mengenai henti jantung dan penyebabnya, seperti yang HR Online rangkum dari berbagai sumber.
Penyebab Henti Jantung dan Gejalanya
Serangan Jantung Koroner dan Henti Jantung Irama Listrik
Secara garis besar faktor penyebab henti jantung mendadak terbagi menjadi dua, yakni serangan jantung koroner dan henti jantung irama listrik.
Penyebab serangan jantung koroner akibat adanya sumbatan pada pembuluh darah jantung. Sedangkan, pada kasus henti jantung irama listrik, yang menjadi penyebabnya adalah adanya gangguan oleh irama listrik pada jantung.
Kerusakan Pada Sistem Elektrik Jantung
Penyebab utama dari timbulnya henti jantung akibat adanya kerusakan pada sistem elektrik jantung. Yakni, ritme jantung mulai berdetak tak wajar karena ventrikel pada jantung bergetar tak terkendali. Sehingga, ritme detak jantung berubah secara drastis.
Baca Juga : Gejala Penyakit Jantung Koroner, Penyebab dan Penyakit Pemicunya
Penyebab henti jantung dan gejalanya. Apabila ventrikel mulai bermasalah, maka jantung tak dapat bekerja dengan semestinya. Sehingga, dalam kasus terparah yang akan terjadi ialah peredaran darah akan berhenti total. Bahkan, tidak menutup kemungkinan akan adanya risiko hilangnya nyawa pada penderita.
Terdapat Luka pada Jaringan-jaringan Jantung
Apabila pada jaringan-jaringan jantung terdapat luka, maka aritmia dan juga serangan jantung dapat terjadi secara tiba-tiba.
Hipoksia
Hipoksia atau berkurangnya aliran oksigen pada otak dapat menyebabkan gangguan pertukaran gas pada paru-paru. Kondisi ini biasa disebut dengan gangguan fungsi respirasi.
Baca Juga : Banyak Makan Nasi Berisiko Kena Penyakit Jantung, Simak Penelitiannya
Penyumbatan nafas juga dapat terjadi akibat aspirasi cairan lambung atau isi lambung. Tak hanya itu, penyebab hipoksia juga bisa akibat depresi pernafasan, overdosis obat, serta kelumpuhan otot-otot pernafasan.
Syok Hipovolemik
Penyebab berikutnya bisa juga karena syok hipovolemik, yaitu hilangnya darah dan juga cairan tubuh dalam jumlah banyak. Sehingga, transport oksigen menuju ke organ-organ dalam tubuh menjadi menurun.
Reaksi Anafilaktik
Sebuah reaksi akibat alergi berat. Reaksi ini dapat mengakibatkan menurunnya tekanan darah secara drastis. Kondisi ini menyebabkan aliran darah ke semua jaringan tubuh menjadi terganggu.
Baca Juga : Penyebab Darah Rendah Akibat Dehidrasi Hingga Penyakit Jantung
Akibatnya akan sulit bernapas, bahkan penurunan kesadaran. Proses reaksinya berlangsung sangat cepat, sehingga menyebabkan henti jantung secara mendadak.
Gejalanya
Penyebab dan gejala henti jantung. Gejalanya dapat Anda kenali dengan tanda-tanda berhentinya sirkulasi darah, kulit tampak pucat keabu-abuan. Lalu, ditandai pula dengan pulsasi arteri karotis tidak dapat teraba. Sehingga menyebabkan kegagalan kardiosirkulasi dalam tingkat akut.
Kemudian, pupil mata menjadi lebar serta reaktif, dan mulai terjadi sesak napas atau dispnea. Jika henti jantung terjadi secara mendadak, maka akan muncul gejala-gejala secara singkat.
Gejala-gejala tersebut meliputi denyut nadi yang tidak teraba, mulainya ketidaksadaran dalam durasi 10 hingga 20 detik.
Kemudian, henti napas ataupun dispnea dalam durasi 15 hingga 30 detik. Dilatasi pada pupil mulai tak reaktif selama 60 hingga 90 detik. Serta kondisi mental mulai menurun.
Itulah ulasan mengenai penyebab henti jantung berikut gejala-gejala yang menyertainya. Karena itu, Anda harus lebih meningkatkan lagi kesehatan jantung. Waspadai jika muncul gejala-gejala tersebut, dan segera periksakan ke dokter. (Eva/R3/HR-Online)