Pengertian sistem saraf tepi di dalam tubuh. Memahami pengertian dari sistem saraf tepi menjadi suatu hal yang penting. Saraf tepi menjadi bagian dari jenis saraf manusia.
Tubuh manusia memang terdiri dari berbagai jenis saraf yang memiliki fungsi mereka masing-masing. Saraf tersebut memiliki peran yang sangat krusial pada kelangsungan hidup.
Ketika salah satu saraf di dalam tubuh manusia terganggu, maka sudah pasti akan menimbulkan dampak negatif. Itu menandakan peran dari saraf yang sangat besar.
Salah satu bagian saraf manusia yang tidak kalah penting adalah saraf tepi. Untuk Anda yang masih kurang familiar, berikut ini penjelasannya!
Baca Juga: Sistem Saraf Otonom, Cara Kerja, Fungsi, dan Jenisnya!
Pengertian Sistem Saraf Tepi pada Tubuh Manusia
Mempelajari sistem tubuh kita memang menjadi hal yang sangat penting, terutama bagian sistem saraf tepi. Hal tersebut menjadi hal penting tidak lain demi menjaga kesehatan organ.
Apabila Anda memahami betapa pentingnya suatu sistem saraf, maka pastinya bisa lebih menjaganya dengan maksimal.
Sistem saraf tepi sendiri merupakan bagian saraf di dalam tubuh manusia. Bagian dari saraf tepi meliputi seluruh bagian saraf yang ada di luar saraf pusat.
Bagi Anda yang belum memahaminya, saraf pusat meliputi organ otak dan juga sumsum tulang belakang.
Apa yang Dimaksud dengan Sistem Saraf Tepi?
Melansir dari Wikipedia, sistem saraf tepi atau saaf perifer adalah bagian dari sistem saraf pada tubuh manusia yang di dalamnya terdiri atas sel-sel berisi informasi.
Sistem saraf ini terletak di paling ujung dalam susunan sistem saraf. Dalam hal ini, sistem saraf akan berhubungan langsung dengan reseptor saraf.
Letak dari sistem saraf tepi atau perifer adalah di luar sistem saraf, tepatnya di luar otak dan juga sumsum tulang belakang. Saraf tepi terdiri dari banyak saraf bercabang dari sistem pusat ke seluruh tubuh.
Berdasarkan pengertian sistem saraf tepi tersebut, sistem saraf ini terbagi menjadi dua bagian, yaitu saraf somatik dan juga otonom. Masing-masing bagian tersebut memiliki fungsi yang berbeda, berikut penjelasannya.
Baca Juga: Perbedaan Sistem Saraf Simpatis dan Parasimpatis
Sistem Saraf Somatik
Sistem saraf pertama ini merupakan bagian dari saraf tepi. Fungsi saraf somatik adalah sebagai pembawa informasi pada saraf sensorik dan juga motorik yang berasal dari saraf pusat.
Fungsi lainnya dari sistem saraf somatik adalah bertanggung jawab mengirimkan informasi sensorik dan membuat tubuh melakukan gerakan sukarela.
Terdapat dua jenis neuron di dalam sistem saraf somatik dalam pengertian sistem saraf tepi, yaitu sebagai berikut:
- Neuron Motorik: Membawa informasi dari otak dan sumsum tulang belakang untuk menuju ke otot yang ada di seluruh tubuh. Keberadaannya memungkinkan Anda melakukan tindakan fisik.
- Neuron Sensorik: Membuat Anda mampu menerima informasi sensorik dan mengirimkannya menuju otak dan juga sumsum tulang belakang.
Sistem Saraf Otonom
Bagian sistem saraf tepi selanjutnya adalah sistem saraf otonom yang memiliki pengertian atau fungsi untuk mengatur tubuh yang tidak disadari.
Contoh kerja saraf otonom adalah aliran darah, proses pencernaan, proses pernapasan, dan detak jantung.
Jadi, saraf otonom membuat tubuh mampu melakukan perannya dengan baik tanpa harus menunggu perintah. Sistem saraf ini terbagi menjadi dua cabang, yaitu:
- Sistem parasimpatis: Untuk membantu menjaga fungsi tubuh agar kembali normal setelah adanya ancaman. Contohnya menjaga keseimbangan detak jantung dan mengembalikan pernapasan.
- Simpatik: Mempersiapkan tubuh agar dapat mengeluarkan energi sebagai respon dari ancaman. Misalnya seperti detak jantung meningkat dan nafas memburu.
Baca Juga: Kelistrikan pada Sel Saraf Manusia yang Penting untuk Diketahui
Gangguan Fungsi Sistem Saraf Tepi
Sistem saraf tepi sebenarnya memiliki fungsi utama untuk menyampaikan informasi dari otak dan sumsum tulang belakang ke berbagai organ, lengan, kaki, jari tangan, dan bahkan hingga kulit.
Jadi, setiap saraf terhubung pada area tertentu dari batang tubuh ataupun anggota badan lainnya. Sistem saraf ini juga bertanggung jawab untuk melakukan komunikasi ke dan dari berbagai bagian tersebut.
Beberapa gejala gangguan fungsi saraf tepi adalah kaki atau tangan mati rasa serta kesemutan, rasa sakit yang tajam dan menusuk, lebih mudah jatuh, nyeri pada kaki ketika beraktivitas, dan kelumpuhan yang berpengaruh terhadap saraf motorik.
Dari pengertian sistem saraf tepi, jenis penyakit yang dapat menyerang sistem saraf tersebut adalah alzheimer dan parkinson. Mengobati gangguan saraf tersebut bisa dengan fisioterapi hingga operasi. (R10/HR-Online)