Berita Jabar (harapanrakyat.com).- Pemprov Jabar, saat ini terus memberdayakan para santri dan pondok pesantren lewat berbagai program.
Sejumlah program telah diluncurkan pemprov, mulai dari Satu Desa Satu Hafidz (Sadesha), One Pesantren One Product (OPOP) dan juga AMS atau Ajengan Masuk Sekolah.
Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum menyebut, program-program tersebut sejalan dengan visi pemerintah pusat dalam meningkatkan kualitas SDM.
“Peningkatan SDM tak hanya mengenai pendidikan dan teknologi saja, akan tetapi bidang keagamaan perlu kita tingkatkan,” ujar Uu Kamis (24/12/2020) saat kegiatan Youth Leader Forum 2020 bertemakan “Santri Mengabdi Untuk Negeri” lewat konferensi video dari Tasikmalaya.
Uu mengatakan, saat ini jumlah pesantren di Jawa Barat sebanyak 12.000, dengan jumlah santri 4,8 juta.
“Jumlah tersebut sangat luar biasa, sehingga memang santri dan pesantren mesti kita berdayakan lewat berbagai program,” katanya.
Pada kesempatan tersebut, Uu juga mengingatkan generasi muda terutama santri agar tidak melupakan pengabdian dan perjuangan ulama (jas hijau) dalam memerdekakan Indonesia.
“Jas hijau yakni jangan pernah melupakan jasa ulama, ulama punya peranan penting dalam memerdekakan Indonesia berdasarkan Pancasila,” jelas Uu.
Lebih lanjut Uu menuturkan, santri punya tanggung jawab lebih dalam menyampaikan ilmu agama kepada masyarakat.
“Tugas pokok santri Jabar yakni mengisi kemerdekaan dengan meningkatkan keimanan dan ketaqwaan dalam pembangunan manusia,” ucapnya.
Meski pun santri sudah ada yang menjadi politisi, pengusaha atau profesi lainya, tapi jika dasarnya lulusan pesantren maka harus punya tanggung jawab untuk melaksanakan nilai-nilai Islam dalam berbangsa dan bernegara. (Jujang/R8/HR Online)
Editor: Jujang