Peluncuran Dragon 2 ke ISS atau Stasiun Luar Angkasa Internasional dari Florida pada pukul 8:17 waktu setempat. Kapsul Dragon 2 meluncur dengan roket Falcon 9 dalam muatan 50 persen lebih sains daripada versi sebelumnya.
Dari versi paling baru ini oleh pesawat SpaceX Dragon, melakukan perjalanan kargo yang pertama. Dragon 2 adalah salah satu bagian peluncuran ke-21 dalam kontrak dari layanan pasokan komersial, yakni antara NASA dengan perusahaan Elon Musk.
Selain membawa perbekalan untuk astronot, misi yang disebut juga dengan CRS-21 ini pun sedang melakukan sejumlah percobaan untuk ISS. Termasuk juga penelitian mengenai obat untuk Covid-19 yang pertama luar angkasa.
Misi Peluncuran Dragon 2 ke ISS
Melansir Nasa Space Flight, misi Commercial Resupply Service 21 (CRS-21) telah lepas landas dari LC-39A atau launch Complex-39A yang berada di Kennedy Space Center, 6 Desember 2020.
Pesawat kargo tersebut membawa misi sekitar 30 hari menuju ISS sebagai pemasok tujuh anggota kru ekspedisi 64. Setelah menerima perintah “go” untuk Approach Initiation, Cargo Dragon 2 pertama kali melakukan pembakaran sejauh 75 kilometer dari stasiun.
Kemudian, manuver 90 detik tersebut mengubah kecepatan dari Cargo Dragon sebesar 0,79 meter per detik. Lalu juga menyelaraskan orbitnya untuk menghadang Waypoint Zero, 400 meter yang berada pada bagian bawah Stasiun.
Peluncuran Dragon 2 ke ISS tersebut mensejajarkan tubuhnya ke sumbu dok dalam jarak 220 meter sambil terus mendekat ke pos terdepan. Lalu, Cargo Dragon akan tiba 20 meter pada permukaan atas pelabuhan docking pada titik tunggu terakhir.
Baca Juga: Misi ASTHROS NASA, Peluncuran Balon Teleskop di Atas Antartika
Yang mana ia akan tetap ada saat tim mengkonfirmasi jika semua personil, Hawthorne (kontrol misi SpaceX), Houston (kontrol misi NASA), pergi untuk berlabuh.
Peluncuran Roket untuk Cargo Dragon 2
Pada tanggal 4 Desember, roket telah melakukan pengujian api statis yang rutin dan menerima pengesahan untuk terbang. Walaupun misi tetap dalam jalur untuk usaha peluncuran tanggal 5 Desember, namun kondisi cuaca pada zona pemulihan memaksa mundur beberapa jam sebelum lepas landas.
Akhirnya pada 6 Desember, cuaca mendukung untuk roket melakukan pemulihan dan juga peluncuran. Berbeda dengan misi pengisian kembali untuk kargo yang sebelumnya, peluncuran Dragon 2 ke ISS ini membawa massa yang banyak.
Kemungkinan melakukan pendaratan RTLS (Return To Launch Site) pada tahap pertama untuk Falcon 9. Lalu, sebagai gantinya pada tahap tersebut, memanfaatkan kapan drone pada area Atlantik untuk pemulihan dan pendaratan.
Misi Percobaan ke ISS
Selain membawa perbekalan untuk para astronot, pesawat tanpa awak tersebut melakukan beberapa percobaan ISS. Sejumlah investigasi yang mereka lakukan secara biologis dengan memanfaatkan teknologi, seperti organoid otak serta jaringan pada chip.
Kemudian, hal tersebut akan mereka pakai untuk menstimulasi jaringan pada manusia serta pencatatannya tentang bagaimana respon terhadap gaya berat mikro. Kemudian, eksperimen lain adalah Bio Asteroid.
Peluncuran Dragon 2 ke ISS ini memiliki tujuan dalam membantu dalam menentukan organisme. Misalnya jamur yang bisa untuk mengekstrak zat berharga seperti logam langka pada Bumi.
“Kami akan mengetahui apakah mikroba tersebut bisa mendapatkan elemen yang kami butuhkan dalam industri dari permukaan serta interior dari asteroid,” kata Charles Cockell, peneliti Bio Asteroid.
Cargo Dragon ke Cargo Dragon 2
Pada Desember 2008, NASA memberikan SpaceX kontrak untuk menerbangkan pasokan ke ISS dalam program CRS atau Program layanan pasokan komersial. Kontrak tersebut menginginkan perusahaan komersial mengembangkan serta mengoperasikan pesawat luar angkasa yang tanpa awak.
Baca Juga: Peluncuran Roket SpaceX Jauh Lebih Ekonomis, Mengapa?
Selanjutnya, peluncuran Dragon 2 ke ISS tersebut mampu mengirim pasokan seperti peralatan ilmiah serta bahan makanan ke ISS. Kontrak tersebut mereka perpanjang menjadi 20 penerbangan pada 2015 dan membuat Cargo Dragon versi yang pertama terbang sampai awal 2020.
Saat itu CRS-20 meluncur membawa pasokan kru ekspedisi dan hal tersebut menandai berakhirnya kontrak CRS untuk SpaceX. Kemudian, selama proses penawaran kontrak kembali CRS 2, SpaceX mengajukan desain dari Cargo Dragon yang mereka tingkatkan yakni Cargo Dragon 2.
Berbeda dengan Cargo Dragon yang pertama, peluncuran Dragon 2 ke ISS ini oleh SpaceX (CRS-21) akan membuang “sayap” surya dan menggantinya dengan batang yang setengahnya tertutup oleh panel surya sebagai penyedia tenaga. (R10/HR Online)