Berita Nasional, (HarapanRakyat.com),- Vaksinolog dan Spesialis Penyakit Dalam, dr. Dirga Sakti Rambe, M.Sc, Sp.PD, melihat banyak orang berspekulasi soal vaksinasi.
Padahal, dr. Dirga menuturkan, saat ini BPOM masih melakukan kajian terkait vaksin. Dengan kata lain, tidak akan ada vaksinasi sebelum BPOM mengelurkan izin.
Menurut dr. Dirga, kebijakan tersebut merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk memastikan vaksin yang nanti akan digunakan masyarakat benar-benar aman dan efektif.
Terkait dengan program vaksinasi, dr. Dirga berpendapat bahwa setiap negara memiliki kebijakan berbeda tentang siapa yang lebih dulu mendapatkannya.
Di Indonesia, pemerintah lebih memprioritaskan tenaga kesehatan (Nakes) terlebih dahulu. Alasannya karena setiap hari mereka terlibat secara langsung merawat pasien Covid-19.
Vaksin juga rencananya diberikan kepada penduduk berusia antara 18 sampai 59 tahun. Sebagai upaya pencegahan, nanti vaksin akan diberikan kepada orang sehat
“Pada konteks pandemi, pasien Covid-19 yang sudah sembuh tidak menjadi sasaran prioritas. Mereka dianggap sudah memiliki kekebalan pada tubuh,” katanya.
Pada kesempatan itu, dr. Dirga menjelaskan, covid-19 sudah mengakibatkan jutaan kematian di seluruh dunia, termasuk Indonesia.
Untuk itu, perlu ada upaya-upaya ekstra, sepertihalnya konsisten dalam menjalankan protokol kesehatan. Melalui vaksinasi, ia berharap bisa membantu memberi proteksi secara spesifik.
Dr. Dirga juga mengungkapkan, Covid-19 mempunyai spektrum gejala yang luas pada penderitanya. Mulai dari tidak bergejala sama sekali hingga bergejala berat.
Bahkan dengan kondisi demikian, proses identifikasi pasien menjadi semakin sulit. Menurut penelitian, 40 persen pasien Covid-19 tidak bergejala.
Meskipun begitu, kata dr. Dirga, baik bergejala ataupun tidak, pasien Covid-19 berpotensi menularkan virus kepada orang lain.
Informasi yang berhasil dihimpun HR, sejumlah Negara di dunia, sudah mulai melakukan vaksinasi Covid-19. Vaksinasi dilakukan sebagai upaya pencegahan spesifik terhadap penularan virus.
Upaya serupa sedang dilakukan pemerintah Indonesia. BPOM saat ini sedang melakukan kajian serta evaluasi mengenai keamanan serta efektifitas vaksin tersebut. (Deni/R4/HR-Online)
Editor : Deni Supendi