Berita Ciamis (harapanrakyat.com),- Operasi yustisi pelaksanaan protokol kesehatan (prokes) di wilayah Kecamatan Cipaku, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, tak terlalu berpengaruh terhadap kepatuhan masyarakat.
Hal ini terlihat dari masih banyaknya warga yang mengabaikan protokol kesehatan. Mulai dari tak memakai masker, masih sering berkerumun, dan mengabaikan cuci tangan.
Camat Cipaku, Yayan MS, mengatakan, masih abainya masyarakat terhadap protokol kesehatan akibat sanksi sosial yang diberikan masih dianggap main-main.
“Agar masyarakat mematuhinya, harus ada efek jera dengan menerapkan hukuman denda bagi yang tidak mematuhi protokol kesehatan. Ada semacam surat tilang yang disidangkan di Pengadilan,” ujarnya, Selasa (22/12/2020).
Sementara itu, Usman Ali, warga Desa Gereba, Kecamatan Cipaku, mengatakan mengubah kebiasaan masyarakat agar mematuhi protokol kesehatan, sangat sulit. Karena itu sosialisasi dan edukasi tentang prokes harus terus ditingkatkan.
“Operasi yustisi harusnya lebih rutin, banyak pelanggar prokes karena banyak masyarakat yang sudah bosan dengan pandemi, akhirnya cuek,” katanya.
Karena itu, lanjut Usman, agar laju penyebaran Covid-19 di Ciamis dapat ditekan, selain operasi yustisi harus rutin, juga ada sanksi yang tegas sehingga ada efek jera.
“Sanksi sosial berupa push-up, membacakan Pancasila dianggap main-main saja,” katanya.
Usman mengusulkan agar operasi yustisi dan edukasi harus digencarkan kembali di setiap desa. “Sebab masyarakat masih menganggap sepele wabah Covid-19 ini, sehingga kesadaran masyarakat dalam disiplin protokol kesehatan rendah,” katanya.
Hal senada diungkapkan Kemal A Barnas, Kasi Ekonomi dan Pembangunan, Kecamatan Cipaku. Kemal mengatakan, untuk meningkatkan kepatuhan masyarakat dalam disiplin protokol kesehatan, para ulama, tokoh masyarakat dan stakeholder lainnya harus terus melakukan pendekatan.
“Rendahnya kesadaran masyarakat dalam melaksanakan protokol kesehatan, karena selain menganggap sepele bahaya penyebaran Covid- 19, juga masih ada diantaranya masyarakat yang tidak percaya akan adanya Covid-19,” ungkapnya.
Karena itu, ia berharap ada sanksi yang bisa membuat jera. Selain juga sosialisasi dan edukasi yang terus gencar dilakukan, agar wabah segera berakhir. (Edji/R7/HR-Online)
Editor: Ndu