Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),- Kasus Covid-19 di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat terus meningkat. Termasuk kasus positif Covid-19 yang menimpa para tenaga kesehatan (Nakes) RSUD Ciamis yang juga meningkat.
Data Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Kabupaten Ciamis pada Jum’at (4/12/2020), menunjukkan Nakes RSUD Ciamis yang terkonfirmasi positif Covid-19 kini berjumlah 36 orang. Akibatnya pelayanan RSUD Ciamis pun ditutup mulai 5 Desember sampai 7 Desember 2020.
Hal itu mendapat sorotan dari ormas Laskar Merah Putih (LMP). Ketua LMP Kabupaten Ciamis, Prima Pribadi, mengaku prihatin dengan terus meningkatnya kasus Covid-19 terutama yang menimpa para nakes RSUD Ciamis.
Prima meminta Satgas Covid-19 Ciamis mengevaluasi penanganan Covid-19 di Kabupaten Ciamis saat ini.
“Permasalahan ini harus segera diatasi oleh Satgas Ciamis. Salah satunya dengan melakukan evaluasi. Yang penting juga adalah menyediakan tempat isolasi khusus pasien Covid-19,” kata Prima kepada HR Online, Sabtu (05/12/2020).
Saat ini, kata Prima banyak gedung-gedung pemerintahan yang bisa difungsikan untuk menampung para pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19.
“Kita lihat Kabupaten Ciamis belum mempunyai tempat khusus untuk mengisolasipara pasien terkonfirmasi positif terutama orang tanpa gejala (OTG). Padahal gedung-gedung pemerintahan bisa difungsikan untuk menampung para pasien ini, seperti asrama haji, gedung kesenian ataupun wisma atlet,” ucapnya.
Selain mengaktifkan tempat isolasi khusus Covid 19, Satgas Ciamis juga diminta bertindak tegas terhadap tempat keramaian, seperti cafe ataupun objek wisata yang masih buka dan menimbulkan kerumunan.
“Jam tayang tempat keramaian harus segera dibatasi kembali untuk memecah kerumunan agar tidak terjadi klaster baru. Satgas harus berani mengambil langkah untuk menekan laju penyebaran Covid-19,” tegasnya .
Selain itu, Prima juga menilai meningkatnya kasus Covid-19 di Ciamis yang didominasi klaster keluarga perlu mendapat perhatian serius.
“Ini (klaster keluarga) juga memang rentan. Penyebaran Covid-19 sangat cepat dari satu individu ke individu lain. Sehingga permasalahan ini harus segera dipecahkan. Walaupun sekarang kontak tracking di Ciamis sudah sesuai dengan standar WHO,” katanya. (Fahmi/R7/HR-Online)
Editor: Ndu